adf.ly

Senin, 28 Maret 2011

DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI

Pengertian

Mikrobiologi berasal dari kata :

Mikros : kecil

Bio : hidup

Logos : ilmu

Pengertian

Mikro biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup yang kecil ( jasad renik )atau ilmu yang mempelajari mahluk hidup yang tidak bisa dilihat dg mata telanjang

Seajarah mikrobiologi

1675 anthony van leewen hock dari delf belanda mengembangkan kaca pembesar --- mikroskop

Waktu itu menemukan jasad renik didalam air dan bergerak-gerak jasad ini kira-kira 1/1000 tungau

Memeriksa kotoran giginya – juga ditemukan jasad renik sehingga ditarik kesimpulan “jasad renik”

Pertengahan abad 19 – melakukan fermentasi cairan gula penemuan ini secara umum kurang diterima karena tidak ada pembuktian

1. Penelitian louis pasteur

Ahli kimia perancis ini tahun 1854 – fermentasi glukosa menjadi alkohol dan gas organik --- sebagai hasil peragian oleh bakteri

Kerusakan buah anggur , kemudiandipikrkan apakah ini juga dapat menyebabkan sakit pada manusia

Epidemi lat sutera yang terjadi di perancis, ternyata penyebabnya adalah bakteri dan ditemukan juga alat untuk menghindarinya

Pada saat itulah ditarik kesimpulan bahwa salah satu penyebab penyakit adalah “bakteri”– germ teory of desease

2. Robert koch 1876

Dia menemukan bacillus antrax dan bakteri tbc

3. Joseph lister dari eidenberg

Menemukan luka infeksi yang disebabkan oleh jasad renik kemudian ditemukan pencegahan infeksi

 

Orang-orang yg berjasa di bdg mikrobiologi

1. Anthony van leewen hock ( 1632 –1723) , orang yang pertama kali didunia mikroba dan menemukan mikroskop

2. Aristoteles ( 300 sm) , mahluk hidup itu terjadi dari benda mati ( abiogenesis)

3. Needham ( 1745-1750), kehidupan baru dapat timbul dari benda mati, sebagaimana penelitian air rebusan daging yang disimpan dalam botol tertutup rapat tetapi mikro organisme tetap timbul

4. Spllanzani (1729-1799), membantah teori abiogenisis bahwa kehidupan itu tidak terjadi begitu saja. Teori ini disempurnakan oleh schulze 1836 dan schwan 1837

5. Louis pasteur, boleh disebut sebagai bapak mikrobiologi yang membantah teori abiogenesis, jasa pasteur adalah :

a) Mendapatkan cara pembuatan bir

b) Membuktikan bahwa peristiwa peragian disebabkan oleh jasad renik yang termasuk golongan ragi

c) Udara mengandung jasad renik

d) Kepastian bahwa asam susu, asam mentega – disebabkan oleh jasad renik

e) Menemukan virus rabies

f) Menemukan bakteri penyebab pada ulat sutera

6. Robert koch

a) Menemukan cara pewarnaan bakteri

b) Menemukan bakteri tbc

c) Menemukan penyakit kolera

7. Paul erlich 1854-1915, menemukan kekebalan dan menganjurkan disinfektan menggunakan zat kimia

8. Loofler --- meneukan penyebab diphteria

9. Niesser --- penemu bakteri gonorhoe

10. Kitasato – penemu bakteri tetanus dan pes ( sampar )

11. Shiga – menemukan bakteri penyebab disentri

 

Jenis mikroba

Jenis mikroba terbagi :

Yang termasuk golongan tumbuhan :

· Bakteri sel tunggal ukuran 0,5 mikron sampai beerapa mikron

· Jamur bersifat sel banyak --- kapang

· Jamur bakteri

2. Yang termasuk golongan hewan :

· Protozoa

· Ricketsia

· Virus

Ukuran bakteri

· 1 meter ---- 1000 milli meter ( mm)

· 1mm ---------- 1000 mikron ( u )

· 1 mikron --- 1000 milli mikron

· Pada umumnya ukuran bakteri adalah mikron

 

Klasifikasi mo berdasarkan struktur sel

Eukariotik,

Struktuk sel tubuh lebih maju, seperti hewan dan tumbuhan mempunyai dinding sel, nukleus, , mitokondria dan lebih satu kromosom, kel ini termasuk algae, fungi, protozoa

Prokariotik

Struktur sel masih primitif dimana sel lebih kecil tidak mempunyai dinding nukleus, mempunayi satu kromosom

Kelompok ini termasuk : bakteri virus, siano bakteria dan arkhe bakteria

MAKALAH TENTANG MEMPRAKTEKKAN PROGRAM KIE DALAM PELAYANAN KB

1. DEFINISI KIE

Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung/tidak langsung melalui saluran komunikasi kpd penerima pesan u/ mendapatkan efek.

Komunikasi kesehatan adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi perilaku positif dimasyarakat, dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi baik menggunakan komunikasi pribadi maupun komunikasi massa.

Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masy (pesan yang disampaikan).

Edukasi adalah proses perubahan perilaku ke arah yang positif. Pendidikan kesehatan merupakan kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan.

2. TUJUAN KIE

Tujuan dilaksanakannya Program KIE, yaitu :

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga tercapai penambahan peserta baru

2. Membina kelestarian peserta KB

3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin berlangsungnya proses penerimaan

4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab

3. JENIS KEGIATAN KIE

a. KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB.

b. KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)

c. KIE Massa: Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.

4. PRINSIP LANGKAH KIE

Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE adalah:

a. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah

b. Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu sebagaimana adanya

c. Memberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami

d. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari

e. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaaan dan resiko yang dimiliki ibu

5. KONSELING

A. Definisi Konseling

Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. (Saefudin, Abdul Bari : 2002).

Proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.

Proses melalui satu orang membantu orang lain dengan komunikasi, dalam kondisi saling pengertian bertujuan untuk membangun hubungan, orang yang mendapat konseling dapat mengekspresikan pikiran& perasaannya dengan cara tertentu sesuai dengan situasi, melalui pengalaman baru, mamandang kesulitan objektif sehingga dapat menghadapi masalah dengan tidak terlalu cemas dan tegang.( SCA.C STEERING COOMUTE, 1996).

Jadi konseling kebidanan adalah bantuan kepada orang lain dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun perubahan tingkah laku/ sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan”.

B. TUJUAN KONSELING

1) Meningkatkan penerimaan Informasi

Informasi yang benar, diskusi bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan komunikasi non-verbal meningkatkan penerimaan informasi mengenai KB oleh klien

2) Menjamin pilihan yg cocok

Menjamin petugas dank lien memilih cara terbaik yang sesuai dengan keadaan kesehatan dan kondisi klien

3) Menjamin penggunaan yg efektif

Konseling efektif diperlukan agar klien mengetahui bagaimana menggunakan KB dengan benar dan mengatasi informasi yang keliru tentang cara tersebut

4) Menjamin kelangsungan yang lebih lama

Kelangsungan pemakaian cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut, mengetahui cara kerjanya dan mengatasi efeksampingya

C. JENIS KONSELING

Komponen penting dalam pelayanan KB dibagi 3 tahapan yaitu :

1) Konseling Awal

– Bertujuan menentukan metode apa yg diambil

– Bila dilakukan dengan objektif langkah ini akan membentu klien untuk memilih jenis KB yang cocok untuknya

– Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini :

• Menanyakan langkah yg disukai klien

• Apa yg diketahui tentang cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya

2) Konseling Khusus

– Memberi kesempatan k/ untuk bertanya ttg cara KB dan membicarakan pengalamannya

– Mendapatkan informasi lebih rinci tentang KB yg diinginkannya

– Mendapatkan bantuan untuk memilih metoda KB yang cocok dan mendapatkan penerangan lebih jauh tentang penggunaannya

3) Konseling Tindak Lanjut

– Konseling lebih bervariasi dari konseling awal

– Pemberi pelayanan harus dapat membedakan masalah yg serius yang memerlukan rujukan dan masalah yang ringan yang dapat diatasi di tempat

D. prinsip konseling kb

Prinsip konseling KB meliputi:

· percaya diri / confidentiality

· Tidak memaksa / voluntary choice;

· Informed consent;

· Hak klien / clien’t rights dan

· Kewenangan / empowerment.

E. keuntungan konseling kb

Konseling KB yang diberikan pada klien memberikan keuntungan kepada pelaksana kesehatan maupun penerima layanan KB. Adapun keuntungannya adalah:

o Klien dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya.

o Puas terhadap pilihannya dan mengurangi keluhan atau penyesalan.

o Cara dan lama penggunaan yang sesuai serta efektif.

o Membangun rasa saling percaya.

o Mengormati hak klien dan petugas.

o Menambah dukungan terhadap pelayanan KB.

o Menghilangkan rumor dan konsep yang salah.

Hak Pasien

Pasien sebagai calon maupun akseptor KB mempunyai hak sebagai berikut: a) Terjaga harga diri dan martabatnya. b) Dilayani secara pribadi (privasi) dan terpeliharanya kerahasiaan. c) Memperoleh informasi tentang kondisi dan tindakan yang akan dilaksanakan. d) Mendapat kenyamanan dan pelayanan terbaik. e) Menerima atau menolak pelayanan atau tindakan yang akan dilakukan. f) Kebebasan dalam memilih metode yang akan digunakan.

F. KONSELING KB DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal dalam pelayanan kesehatan menggunakan :

1. Motivasi

2. Edukasi / pendidikan

3. Konseling

Motivasi

Motivasi pada pasien KB meliputi: Berfokus untuk mewujudkan permintaan, bukan pada kebutuhan individu klien; Menggunakan komunikasi satu arah; Menggunakan komunikasi individu, kelompok atau massa.

Pendidikan KB

Pelayanan KB yang diberikan pada pasien mengandung unsur pendidikan sebagai berikut: Menyediakan seluruh informasi metode yang tersedia; Menyediakan informasi terkini dan isu; Menggunakan komunikasi satu arah atau dua arah; Dapat melalui komunikasi individu, kelompok atau massa; Menghilangkan rumor dan konsep yang salah.

Konseling KB

Konseling KB antara lain: Mendorong klien untuk mengajukan pertanyaan; Menjadi pendengar aktif; Menjamin klien penuh informasi; Membantu klien membuat pilihan sendiri.

Peran Konselor KB

Proses konseling dalam praktik pelayanan kebidanan terutama pada pelayanan keluarga berencana, tidak terlepas dari peran konselor. Tugas seorang konselor adalah sebagai berikut:

a) Sahabat, pembimbing dan memberdayakan klien untuk membuat pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

b) Memberi informasi yang obyektif, lengkap, jujur dan akurat tentang berbagai metode kontrasepsi yang tersedia.

c) Membangun rasa saling percaya, termasuk dalam proses pembuatan Persetujuan Tindakan Medik.

Ciri Konselor Efektif

1. Memperlakukan klien dengan baik.

2. Berinteraksi positif dalam posisi seimbang.

3. Memberikan informasi obyektif, mudah dimengerti dan diingat serta tidak berlebihan.

4. Mampu menjelaskan berbagai mekanisme dan ketersediaan metode konstrasepsi.

5. Membantu klien mengenali kebutuhannya dan membuat pilihan yang sesuai dengan kondisinya.

6. LANGKAH – LANGKAH DALAM KONSELING

Teknik Konseling Gallen dan Leitenmaier, 1987

1) Teknik konseling menurut Gallen dan Leitenmaier (1987), lebih dikenal dengan GATHER yaitu:

G : GREET

Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi

A : ASK

Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/ kebutuhan sesuai dengan kondisi yang dihadapi?

T : TELL

Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan carikan upaya penyelesaiannya

H : HELP

Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya

E : EXPLAIN

Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat segera terlihat/ diobservasi)

R : REFER/RETURN VISIT

Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal kunjungan Ulang)

2) Langkah Konseling KB SATU TUJU

Langka SATU TUJU ini tidak perlu dilakukan berurutan karena menyesuaikan dengan kebutuhan klien.

SA : Sapa dan salam

  • Sapa klien secara terbuka dan sopan
  • Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien
  • Bangun percaya diri pasien
  • Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.

T : Tanya

• Tanyakan informasi tentang dirinya

• Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi

• Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan

U : Uraiakan

• Uraikan pada klien mengenai pilihannya

• Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang lain

TU : BANTU

• Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya

• Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya

J : Jelaskan

• Jelaskan secara lengkap bagaiman menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya.

• Jelaskan bagaimana penggunaannya

• Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi

U : Kunjungan Ulang

• Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan.

  1. Tahapan konseling dalam pelayanan KB

• Tahapan Konseling dalam pelayanan KB dapat dirinci dalam tahapan sebagai berikut : KIE Motivasi  Bimbingan  Rujukan  KIP/K  yan. Kontrasepsi  Tindak lanjut

1) KEGIATAN KIE

a) Sumber informasi pertama tentang jenis alat/ metode KB dari petugas lapangan KB

b) Pesan yang disampaikan :

  • Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga
  • Proses terjadinya kehamilan pada wanita (yang kaitannya dengan cara kerja dan metode kontrasepsi)
  • Jenis alat/metode kontrasepsi, cara pemakaian, cara kerjanya serta lama pemakaian

2) Kegiatan Bimbingan

a) Tindak lanjut dari kegiatan KIE dengan menjaring calon peserta KB

b) Tugas penjaringan : memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi lebih objektif, benar dan jujur sekaligus meneliti apakah calon peserta memenuhi syarat

c) Bila iya  rujuk ke KIP/K

3) Kegiatan Rujukan

a) Rujukan calon peserta KB, utk mendapatkan pelayanan KB

b) Rujukan peserta KB, untuk menindaklanjuti komplikasi

4) Kegiatan KIPK/K

Tahapan dalam KIP/K

a) Menjajaki alasan pemilihan alat

b) Menjajaki aa klien sudah mengetahui/ paham ttg alat kontrasepsi tsb

c) Menjajaki klien tahu/tdk alat kontrasepsi lain

d) Bila belum, berikan informasi

e) Beri klien kesempatan untuk mempertimbangkan pilihannya kembali

f) Bantu klien mengambil keputusan

g) Beri klien informasi, apapun pilihannya, klien akan diperiksa kesehatannya

h) Hasil pembicaraan akan dicatat pada lembar konseling

5) Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi

a) Pemeriksaan kesehatan : anamnesis dan Px. Fisik

b) Bila tidak ada kontra indikasi  pelayanan kontrasepsi dapat diberikan

c) Untuk kontrasepsi jangka panjang perlu inform consent

6) Kegiatan Tindak Lanjut

a) Petugas melakukan pemantauan keadaan peserta KB dan diserahkan kembali kepada PLKB

7) Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Konseling

Hal yang harus diperhatikan dalam konseling adalah :

1. Iklim psikologis, suasana percakapan : Iklim psikologis, tindakan, perilaku, sikap dari orang lain yang mempunyai dampak terhadap diri kita. Contoh : bidan otoriter kepada klien -> feed back negatif.

2. Sikap Konselor (Bidan) menurut “Rogers”, yaitu :

a) Acceptance(Menerima) : Konselor menunjukkan sikap menerima, sehingga konseli merasa tidak ditolak, diacuhkan, didikte, tapi melainkan konseli merasa bahwa ia diterima sebagai dirinya sendiri. Terima klien dengan sikap terbuka dan apa adanya. Konselor memperhatikan tanpa pamrih, tanpa menguasai klien. Tulus dan ikhlas. Konselor harus menghargai konseli, apapun yang dikatakan konseli. Beri kesempatan pada klien untuk mengemukakan keluhan-keluhannya.

b) Sikap tidak menilai

c) Sikap percaya terhadap konseli

3. Alam pikiran dari konseli ?dilihat dari dalam diri konseli sendiri

4. Situasi konseling, persamaan persepsi sampai mendapat pengertian.

I. Faktor Penghambat Konseling

8) Faktor penghambat dalam konseling antara lain :

1. Faktor individualKeterikatan budaya merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari :

a) faktor fisik atau kepekaan panca indera, usia dan seks;

b) sudut pandang terhadap nilai-nilai;

c) faktor sosial pada sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial;

d) bahasa.

2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi,

a) tujuan dan harapan terhadap komunikasi;

b) sikap terhadap interaksi;

c) pembawaan diri terhadap orang lain;

d) sejarah hubungan.

3. Faktor situasional

4. Kompetensi dalam melakukan percakapan : Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua belah pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah : (a) kegagalan informasi penting; (b) perpindahan topik bicara; (c) tidak lancar; (d) salah pengertian.

9) Hasil Pelayanan Konseling Kebidanan

Harapan bidan setelah dilaksanakan konseling adalah kemandirian klien dalam :

1) Peningkatan kemampuan klien dalam mengenali masalah, merumuskan pemecahan masalah, menilai hasil tindakan dengan tepat.

2) Klien mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah kesehatan.

3) Klien merasa percaya diri dalam menghadapi masalah.

4) Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan.

Informed Choice

Informed choice merupakan bentuk persetujuan pilihan tentang: Metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya / keluarganya; Pilihan tersebut merupakan hasil bimbingan dan pemberian informasi yang obyektif, akurat dan mudah dimengerti oleh klien; Pilihan yang diambil merupakan yang terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.

Informed Consent

Informed consent adalah :

o Bukti tertulis tentang persetujuan terhadap prosedur klinik suatu metode kontrasepsi yang akan dilakukan pada klien.

o Harus ditandatangani oleh klien sendiri atau walinya apabila akibat kondisi tertentu klien tidak dapat melakukan hal tersebut.

o Persetujuan diminta apabila prosedur klinik mengandung risiko terhadap keselamatan klien (baik yang terduga atau tak terduga sebelumnya).

Persetujuan tindakan medik (Informed Consent) berisi tentang kebutuhan reproduksi klien, informed choice, dan prosedur klinik yang akan dilakukan; ada penjelasan tentang risiko dalam melakukan prosedur klinik tersebut; standar prosedur yang akan dilakukan dan upaya untuk menghindarkan risiko; klien menyatakan mengerti tentang semua informasi tersebut diatas dan secara sadar memberikan persetujuannya.

Informed consent juga dilakukan pada pasangannya dengan alasan sebagai berikut :

o Aspek hukum, hanya saksi yang mengetahui bahwa pasangannya secara sadar telah memberikan persetujuan terhadap tindakan medik.

o Suami tidak dapat menggantikan posisi istrinya untuk memberikan persetujuan (atau sebaliknya) kecuali pada kondisi khusus / tertentu.

o Secara kultural (Indonesia) suami selalu menjadi penentu dalam memberikan persetujuan tetapi secara hukum, hal tersebut hanya merupakan persetujuan terhadap konsekuensi biaya dan pemahaman risiko (yang telah dijelaskan sebelumnya) yang mungkin timbul dari prosedur klinik yang akan dilakukan.

 

REFERENSI

Arjoso, S. 2005. Rencana Strategis BKKBN.
Affandi, B., 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta.
Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.
NRC-POGI, 1996. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana.
www. bkkbn.go.id

sii, dina (2010), Kependudukan: Blog, Online http://warnawarnidina.blogspot.com/2010/10/kependudukan-dan-mobilitas-sosial.html [diakses 21 MARET 2011].
loebis, rapami (2010), Kependudukan: Blog, Online http://loebis-qoa.blogspot.com/2010/10/kependudukan.html [diakses 21 MARET 2011]

Febrina, 2008. Pengertian KIP/K (Komunikasi Inter Personal/ Konseling), dipos 8 Februari : 19.41 WIB.
Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta: Fitramaya.
Uripni, Sujianto, Indrawati, 2003. Komunikasi Kebidanan, Jakarta: EGC.

Sabtu, 26 Maret 2011

PERTIMBANGAN PEMBERIAN OBAT

Berdasarkan tingkatan usia dan perkembangan organ penderita, pemberian obat dapat menimbulkan respon yang tingkatannya berbeda-beda.

Hal ini sesuai dengan karakteristik dalam perubahan fisiologi yang dialami penderita.

(bahan kuliah dan makalah kesehatan)

Oleh karena itu perubahan terapi obat, terutama dalam dosis bagi :

1. Neonatus

2. Bayi, perlu dipertimbangkan aturan dosis yang tidak membuat bayi keracunan, mengingat  perkembangan organ belum matang

3. Orang lanjut usia , terjadi penurunan fungsi-fungsi organ, sehingga pemberian obat harus dilakukan hati -hati

4. Wanita Hamil, penberian perlu dikontrol ketat selain karena perubahan fisiologis wanita hamil, juga ancaman bahaya teratogen kepada fetus yang dapat ditimbulkan dari obat.

Kondisi patologis penderita (keadaan karena sakit) juga berperanan terhadap efektifitas obat, disamping adanya faktor genetik dan toleransi.

Fokus dalam pertimbangan pemberian obat adalah membicarakan perubahan fisiologis, farmakokinetik, farmakodinamik, penderita dalam kaitannya dengan terapi obat, khususnya untuk pemakaian obat pada bayi, anak, lansia, wanita hamil dan kondisi sakit tertentu.

PENGGUNAAN OBAT PADA BAYI DAN ANAK

Mengingat belum matangnya fungsi organ pada anak, maka dosis obat perlu disesuaikan. Jaringan yang sedang tumbuh dengan cepat pada bayi dan anak kecil membuat lebih peka terhadap obat-obat tertentu, misalnya tetrasiklin yang diberikan pada trismester kehamilan terakhir dan masa kanak-kanak (<8 tahun) menyebabkan perubahan warna gigi yang permanen karena sifat mengendapnya pada jaringan tulang dan gigi yang sedang tumbuh dari janin dan kanak-kanak. Akibatnya terhambatnya pertumbuhan tulang serta gigi bertitik kuning kecoklatan dan lebih mudah berlubang atau caries. Sementara pada manusia dewasa hal tersebut tidak ada pengaruhnya.

Pemberian dosis anak dapat didasarkan pada 2 hal:

1. Dosis berdasarkan berat badan yaitu : Dosis obat dalam satuan mg/Kg BB/hari. Dosis yang diperlukan adalah dosis per mg/kg BB-nya atau menurut rumus dosis clark dosis anak dapat dihitung.

BB anak X Dosis dewasa = Dosis anak-anak 60*)

*) rata-rata BB dewasa manusia indonesia dalam kg

2. Dosis berdasarkan permukaan tubuh adalah :

Luas permukaan tubuh X dosis dewasa= Dosis anak-anak

1.73 m2

Luas permukaan tubuh anak dicari dengan nomogram berdasarkan potongan berat badan dan tinggi badan . Metoda ini sekarang paling sesuai untuk perhitungan dosis anak karena banyak fenomena fisik berkaitan dengan luas permukaan tubuh. Besarnya dosis anak sebagai persentase dari dosis dewasa dapat dilihat pada tabel.

Tabel : Usia, BB, Dosis anak

Usia

Berat badan

(kg)

Dosis anak

(% dari dosis dewasa )

Neonatus

3,4

< 12,5

1 bulan

4,2

< 14,5

3 bulan

5,6

18

6 bulan

7,7

22

1 tahun

10

25

3 tahun

14

33

5 tahun

18

40

7 tahun

23

50

12 tahun

37

75

Pertimbangan yang dominan dalam menentukan dosis anak adalah kemampuan pada aspek farmakokinetika obat yang berbeda dengan dewasa yaitu mengenai tahapan absarpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat (ADME) hal ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel : Kemampuan organ tubuh bayi dan anak dari tinjauan farmakokinetika obat.

Tahap Farmakokinetika

Kemampuan reseptos dan kondisi biologis

Absorpsi

pH lambung lebuh tinggi dari dewasa , akibatnya golongan obat penisilin akan lebih banyak penyerapannya, sehingga dosiisnya perlu diturunkan.

Waktu pengosongan lambung yang lebih lambat. Obat lebih lama untuk mencapai kadar puncak.

Kulit bayi yang tipis membuat obat topikal harus hati-hati

Distribusi

Karena bayi mempunyai pengikatan pada protein plsma yang lebih sedikit, maka terdapt obat bebas lebih , sehingga toksisitas obat mudah dicapai. Dosis antibiotik harus diturunkan

Metabolisme atau biotransformasi

Aktivitas enzim hati yang masih rendah, sehingga waktu paruh lebih panjang. Pertimbnagkan kemungkinan akumulasi obat. Sementara pasa enak yang lebih besar dengan meningkatnya laju metabolisme, membuat waktu paruh lebuh singkat, sehingga dosis perelu dinaikkan

Ekskresi

Eliminasi obat melalui ginjal menurun sampai usia satu tahun. Penurunan dalam ekskresi obat menyebabkan waktu paruh yang lebih panjang dan ada kewmungkinan terjadi toksisitas obat.

PENGGUNAAN OBAT PADA LANSIA

Penggunaan obat pada kalangan lansia hampir mendapai 25 % dari semua obat-obatan, terutama karena penyakit kronik dan juga banyaknya penyakit dikalangan lansia. Terdapat beberapa perubahan fisiologis pada lansia berkaitan dengan proses penuaan dan ini mempengaruhi efektifitas dalam terapi obat.

Pemberian obat pad lansia , lebih baik digunakan dosis yang lebih rendah dari dosis dewasa. Berika dosis yang sederhana 1x sehari dan sediaan obat yang mudah ditelan (sirup atau tablet), bila perlu monitor kadar obat dalam serum lansia.

Tabel : Perubahan fisiologis pada lansia

Tahap Farmakokinetik

Kemampuan reseptor dan kondisi fisiologisnya

Absorpsi

Karena aliran darah yang berkurang ke GI (akibat curah jantung yang menurun), maka absorpsi diperlambat berkurangnya peristaltik GI akan mengakibatkan mula kerja obat

Distribusi

Tempat pengikatan pada protein plasma yang berkurang, kareana berkurangnya kadar protein dan albumin plasma . maka terdapat obat bebas lebih banyak, sehingga pemberian obat harus memperhatikan kompetisi untuk berikatan dengan protein

Metabolisme atau biotransformasi

Aktivitas enzim hati berkurang/menurun, sehinghga kemampuan metabolisme obat rendah dan waktu paruh lebih meningkat. Pertimbangkan kemungkinan akumulasi obat

PENGGUNAAN OBAT PADA KEHAMILAN

Pada wanita hamil, respon farmakokinetik dan farmakodinamik dari obat dapat berubah karena adanya perubahan fisiologis wanita hamil yaitu

Tabel : Kondisi fisiologis wanita hamil

Kondisi fisiologis

Perubahan yang terjadi

Sistem Kardiovaskuler

1. Ekspansi volume plasma (hipervolemia)

2. Perubahan aliran darah regional

3. Fungsi ginjal

Mula pada 6-8 minggu kehamilan

Meningkatnya volume plasma 1200-1300ml pada 30-34 minggu atau sekitar 45 % diatas wanita normal

Meningkatnya cardiac output hingga 30-50% diatas wanita normal

Meningkatnya aliran darah kedinding plasenta, ginjal,kulit, payudara

Menurunnya aliran darah pada otot skeletal sebagai akibat meningkatnya kram pada kaki

Meningkatnya kecepatan filtrasi glomerulus mulai 6 mingggu kehamilan

Fungsi reabsorpsi ditubular yang mengkin membuat nilai glikose turun

Sistem gastrointestinal

Perubahan pada gastrointestinal meningkatnya waktu trnsit yang disebabkan aksi progesteron pada otot polos

Kondisi fisiologi ibu hamil yang berubah dibandingkan keadaan wanita normal dari aspek farmakokinetik obat menimbulkan hal-hal berikut :

1. Berkurangnya obat yang diikat albumin, menyebabkan meningkatnya fraksi bebas.

2. Meningkatnya cairan tubuh membuat adanya pengenceran obat, sehingga obat tidak dapat diberikan dalam dosis yang lebih rendah

3. Perubahan pada gastrointestinal. Obat yang diberikan peroral menampakkaan penurunan kadar puncak dan lama obat bekerja

4. Berkurangnya ikatan obat dengan protein menyebabkan pengaruh jumlah dari obat yang ditransferke air susu, henya fraksi nobat bebas yang dapat ditransfer

5. Perubahan enzimatikmembuat pengaruh efek obat yang lebih cepat, pertimbangkan kemungkinan terjadinya toksisitas.

PEMBERIAN OBAT PADA KONDISI TERTENTU

Karena banyaknya jenis penyakit, maka dibatasi pada yang menyerang organ utama yang berkaitan dengan fungsi farmakinetik tubuh, seperti dapat dilihat pada tabel.

Tabel : Kondisi patologik penderita dan pengaruhnya dalam proses farmakokinetika obat

Penyakit

Pengaruh terhadap proses farmakokinetik obat

Prinsip pemberian obat

Penyakit saluran cerna

Mengurangi kecepatan dan atau jumlah obat yang diabsorpsi melalui pelambatan pengosongan lambung, percepatan waktu transit, dan kemungkinan terjadinya melabsorpsi

Hindari obat iritan misal Kcl, aspirin, AINS, pada keadaan hipomotilitas saluran cerna

Kardiovaskuler

Mengurangi distribusi obat ke hepar dan ginjal sehingga kadardalam darah tinggi

Turunkan dosis awal ataupun dosis penunjang

Hepar

Mengurangi metabolisme obat dalam hati sehingga meningakatkan kadar obat bebas dalam darah dan jaringan. Dapat terjadi respon berlebihan atau toksik. Terutama terjadi pada penyakit hati yang parah.

Hepatotoksik obat dapat terjadi pada dosis yang lebih rendah.

Dipilih obat yang ekskresinya banyak melelui ginjal

Gunakan dosis yang lebih rendah dari dosis normal

Ginjal

Mengurangi ekskresi obat sehingga meningkatnya kadar dalam darah dan jaringan

Dipilih obat yang eliminasinya melalui metabolisme hati.

Gunakan dosis yang lebih rendah dari dosis normal


TERATOLOGI

Teratologi adalah ilmu yang mempelajari perkembangan abnormal dan malformasi kongenital janin. Teratogen adalah agen yangn dapat menginduksi malformasi selama perkembangan bayi. Sedangkan mutagen adalah agen yang menyebabkan mutasi genetik.

Hal yang perlu diingat tentang teratogen :

  • Teratogen bersifat sfesifik.

Teratogen menyebabkan kelainan yang spesifik, misalnya talidomide( obat penenang) menyebabkan kelainan syaraf

  • Teratogen menunjukkan hubungan dosis-efek

Hasil study pada binatang menunjukkan bahwa pada dosis rendah tidak menunjukkan adanya efek, pada dosis menengah nampak adanya pola karakteristik malformasi dan pada dosis tinggi menyebabkab matinya embrio.

  • Teratogen harus sampai pada bakal janin dengan jumlah yang cukup untuk menimbulkan efek. Pengobatan pad amat memberikan efek yang kecil pada bakal janin, karena meskipun didistribusi secara sistemik tapi kadarnya pada fetus sangat kecil sekali.
  • Efek tertogen tergantung tahap perkembangan fetus. Selama tahap embryogenesis, embrio sangat peka terhadap teratogen.

 

DIARE

Diare adalah Terjadinya BAB 3x atau lebih sering sehari dengan konsistensi lembek atau cair tidak seperti biasanya.

Diare akut adalah meyebabkan kesakitan dan kematian pada anak, angka kejadian lebih kurang 400 per 1000 penduduk pertahun 60-70 % terjadi pada balita, Pemyebabnya adalah DEHIDRASI

Masalah dalam pengobatan diare:

1. Pengobatan diare akut dengan URO ( Upaya Rehidrasi Oral ) tapi kenyataan banyak pengobatan yang tidak rasional meninggalkan URO dan menggunakan obat-obat yang tidak tepat.

2. Obat yang tidak tepat banyak memberi resiko dari pada manfaat

a. Antimikroba Hanya dibutuhkan pada diare akut spesifik

b. Spamolitika mengrangi peristaltik ex. loperamide, papaverine,

c. Adsorben tidak menyerap racun dan mengentalkan tinja,: norit , pulgit

Patofisiologi

Diare disebabkan terganggunya absorbsi air dan elektrolit karena kerusakan sel- sel mukosa usus oleh invasi usus, keluarnya cairan dan elektolit dari dinding usus loeh karena rangsangan biokimia dan toksin yang dikeluarkan bakteri serta invasi bakteri kedalam mukosa usus menyebabkan nasalh yang dihadapi terjadinya dehidrasi dan kekurangan elektrolit.

Tujuan terapi : REHIDRASI

Untuk dirumah dengan karbohidart- garam

Karbohidrat : air tajin , sup

Garam, oralit

Diare Spesifik

Gejala khusus

Penyakit

Terapi utama

Terapi alternatif

Diare, muntah berlebihan, cepat dehidrasi tinja seperti air cucian beras

Kolera

Tetrasiklin

Eritomisin

Furazolidon

Demam, muntah, mual, sakit kepal , tinja berdarah,

Shigellosis

Ampicilin

Kotromoksazol

Asam nalidiksat

Demam, tinja berdarah, berlendir, tropozoid amoeba +

Amoebasis

Metronidazol

Dehidroemetin hcl

Badan lemah, tinja kuning, pucat, berminyak, berbusa tidak berbentuk

Giardiasis

metronidazol

Kuinokin

ANTIHISTAMIN

Histamin adalah suatu senyawa amina yang didalam tubuh dibentuk oleh asam amino histidin olehn pengaruh enzim histidin dekarboksilase hampir semua organ dijaringan tubuh mengandung histamin itu. Zat tersebut terdapat terutama dalam sel-sel tertentu yaitu mastcell, dalam keadaan terikat dan tidak aktif, dapat dibebaskan dari ikatannya dalam bermacam-macam faktor antara lain reaksi alergi, luka-luka berat, sinar uv dari matahari, racun ular dan tawon, enzim proteolitik, tubokurarin,klordiazepoksida.

Efek Histamin, terdapat histamin yang berlebihan didalam tubuh menimbulkan efek antara lain :

1. Kontraksi otot-otot polos bronchi, usus dan uterus

2. Vasodilatasi semua pembuluh daranh akibat hipotensi

3. Memperbesar permeabilitas kapiler, yang berakibat udema dan pengembangan mukosa

4. Memperkuat sekresi kelenjar ludah, airmata dan asam lambung

5. Stimulasi ujung saraf dengan akibat erytema dan gatal-gatal

Dalam keadaan normal jumlah histamin dalam keedaan cukup kecil, hanya kira-kira 50 mcg/1, sehingga tidak menimbulkan efek seperti tersebut diatas. Baru bila mastcell pecah, histamin terlepas demikian banyak sehingga efek tersebut menjadi nyata. Kelebihan histamin dalam darah diuraikan dalam enzim histaminase yabg juga terdapat didalam jaringan. Dalam pengobatan untuk mengatasi efek histamin digunakan obat antihistaminika.

Antihistamin adalah zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin yang berlebihan dalam tubuh, dengan jalan memblok reseptornya. Atas dasar reseptor histamin dibedakan 2 macam antihistaminika yaitu

1. Antihistaminika H 1( H1 blocker)

Zat ini menekan reseptor H1 dengan efekl terhadap penciutan bronchi, usus, uterus, terhadap ujung saraf dan untuk sebagian terhadap sietem pembuluh darah(vasodilatasi dan naiknya permeabilitas) . Kebnyakan antihistaminika termasukl kelompok ini. Selain daya antihistaminika, obat-obat ini memiliki khasiat lain yaitu antikolinergik, menekan SSP dan beberap diantaranya antiserotonin dan lokal anestesi. Bardasarkan efek tersebut, amtihistaminika ini banyak digunakan untuk mengatasi gangguan, antara lain asma, yang bersifat alergi, ”hay fever”(alergi terhadap serbuk sari bunga ), urticaria(kaligata), kurang nafsu makan, mabuk perjalanan parkinson dan sebagai sedativa hipnotika.

2. Antihistaminika H 2 ( H2 blocker)

Menekan reseptor H2 dengan efek terhadap hipersekresi dan untuk sebagian terhadap vasodilatasi dan turunnya tekanan darah. Obat yang termasuk golongan ini adalah simetidine dan ranitidin.

Obat-obat antihistamin:

1. Difenhidramin

Khasiat antihistaminikanya yang kuat, juga bersifat sedatif, antikolinergik, spasmodik,antiemetik dam antivertigo. Banyak digunakan dalam obat batuk,obat mabuk perjalanan, anti gatal-gatal karena alergi dan oabat tambahan pada penyakit parkinson. Efek sampingnya mengantuk.

2. Klorfeniramin

Daya antihistaminika lebih kuat daripada feniramin, dan mempunyai efek sedatif ringan. Digunakan untuk alergi seperti rhinitis alergi, urtikaria,asma bronchial, dermatitis atopik, eksim alergi, gatal-gatal dikulit udema angioneurotik.

3. Prometazin

Selain digunakan sebagai obat batuk, juga digunakan sebagai antiemetik untuk mencegah mual dan mabukl perjalanan, sindrom parkinson,sedativa dan hypnotika.

4. Dimenhidrinat

Digunakan pada mabuk perjalanan dan muntah-muntah waktu hamil

5. Antazolin

Sifatnya tidak merangsang selaput lendir, karena itu sering digunakan untuk mengobati gejala alergi pada mata dan hidung

6. Feniramin

Berdaya antihistaminika kuat dan efek meredakan batuk yang cukup baik, sehingga digunakan pula dalam obat batuk

7. Siproheptadin

Merupakan satu-satunya antihistaminika yang menpunyai efek tambahan nafsu makan. Kerja ikutanya timbul rasa mengatuk, pusing , mual dan mulut kering.

8. Mebhidrolini napadisilat

Praktis tidak menidurkan, digunakan pada gatal-gatal karena alergi

9. Setirizine HCL

Digunakan untuk perineal rinitis,rginitis alergi, urtikaria idiopatik

10. Loratadine

Digunakan pada Rhinitis alergi, urtikaria kronik, dermatitis alergi, rasa gatal pada hidung dan mata, rasa terbakar apada mata.

FLU

Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah lebih cenderung menderita

komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder. Flu ditularkan melalui percikan udara pada saat batuk, bersin, dan tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung/mulut.

(bahan kuliah dan makalah kesehatan)

Gejala-gejala

- Demam, sakit kepala, nyeri otot

- Mata berair

- Batuk, bersin, hidung berair

- Sakit tenggorokan

 

Penyebab

- Infeksi saluran pernapasan bagian atas oleh virus influenza

 

Hal Yang Dapat Dilakukan

- Istirahat yang cukup

- Meningkatkan gizi makanan dengan protein dan kalori yang tinggi

- Minum air yang banyak dan makan buah segar yang banyak mengandung vitamin

- Minum obat flu untuk mengurangi gejala/keluhan

- Periksa ke dokter bila gejala menetap sampai lebih dari 3 hari

 

Obat Yang Dapat Digunakan

1. Antihistamin

Antihistamin dapat menghambat kerja histamin yang menyebabkan terjadinya reaksi alergi. Obat yang tergolong antihistamin antara lain:

Klorfeniramin maleat/klorfenon/CTM, Difenhidramin HCl.

 

a. Kegunaan obat

Anti alergi

 

b. Hal yang harus diperhatikan :

• Hindari dosis melebihi yang dianjurkan

• Hindari penggunaan bersama minuman beralkohol atau obat tidur

• Hati-hati pada penderita glaukoma dan hipertropi prostat atau minta saran dokter

• Jangan minum obat ini bila akan mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin

 

c. Efek samping

• Mengantuk, pusing, gangguan sekresi saluran napas

• Mual dan muntah (jarang)

 

d. Aturan pemakaian

Klorfenon / klorfeniramin maleat (CTM)

• Dewasa : 1 tablet (2 mg) setiap 6-8 jam

• Anak : < 12 tahun ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

 

Difenhidramin HCl

• Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam

• Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

 

Oksimetazolin (tetes hidung)

Kegunaan obat

Mengurangi sekret hidung yang menyumbat

 

Hal yang harus diperhatikan:

• Hindari dosis melebihi yang dianjurkan

• Hati-hati sewaktu meneteskan ke hidung, dosis tepat dan masuknya ke lubang hidung harus tepat, jangan mengalir keluar atau tertahan.

• Tidak boleh digunakan lebih dari 7-10 hari

• Segera minum setelah menggunakan obat, karena air dapat mengencerkan obat yang tertelan.

• Ujung botol obat dibilas dengan air panas setiap kali dipakai.

Efek samping

• Merusak mukosa hidung karena hidung tersumbat makin parah

• Rasa terbakar, kering, bersin, sakit kepala, sukar tidur, berdebar.

 

Kontra Indikasi

Obat tidak boleh digunakan pada:

• Anak berumur di bawah 6 tahun, karena efek samping yang timbul lebih parah.

• Ibu hamil muda

 

Aturan pemakaian

• Dewasa dan anak diatas 6 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,05% setiap lubang hidung

• Anak : 2-5 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,025% setiap lubang hidung.

• Obat digunakan pada pagi dan menjelang tidur malam, tidak boleh lebih dari 2 kali dalam 24 jam.

 

Dekongestan oral

Dekongestan mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat dekongestan oral antara lain : Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin. Obat tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu.

 

Kegunaan Obat

Mengurangi hidung tersumbat

 

Hal yang harus diperhatikan

Hati-hati pada penderita diabet juvenil karena dapat meningkatkan kadar

gula darah, penderita tiroid, hipertensi, gangguan jantung dan penderita

yang menggunakan antidepresi. Mintalah saran dokter atau Apoteker.

 

Kontra Indikasi

Obat tidak boleh digunakan pada penderita insomnia (sulit tidur), pusing,

tremor, aritmia dan penderita yang menggunakan MAO (mono amin

oksidase) inhibitor.

 

Efek samping

• Menaikkan tekanan darah

• Aritmia terutama pada penderita penyakit jantung dan pembuluh

darah.

 

Aturan pemakaian

 

Fenilpropanolamina

Dewasa : maksimal 15 mg per takaran 3-4 kali sehari

Anak-anak 6-12 tahun : maksimal 7,5 mg per takaran 3-4 kali sehari

Fenilefrin

Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari

Anak- anak 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari

Fenilefrin

Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari

Anak- anak 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari

Pseudoefedrin

Dewasa : 60 mg, 3 – 4 kali sehari

Anak-anak 2-5 tahun : 15 mg, 3 - 4 kali sehari 6-12 tahun : 30 mg, 3 - 4 kali sehari

Efedrin

Dewasa : 25 – 30 mg, setiap 3 – 4 jam

Anak-anak : sehari 3 mg/kg berat badan, dibagi dalam 4 – 6 dosis yang sama

Antitusif/ekspektoran (lihat Bab Batuk)

Anti piretik dan Analgesik (Obat penurun panas dan penghilang rasa nyeri, lihat bab Demam)

 

DEMAM

Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah merupakan gejala dari suatu penyakit. Suhu tubuh normal adalah 370C. Apabila suhu tubuh lebih dari 37,20C pada pagi hari dan lebih dari 37,70C pada sore hari berarti demam.

Kenaikan suhu 380C pada anak di bawah lima tahun dapat menimbulkan kejang dengan gejala antara lain: tangan dan kaki kejang, mata melihat ke atas, gigi dan mulut tertutup rapat, serta penurunan kesadaran. Keadaan demikian segera kedokter.

Gejala-gejala

Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedang tangan dan kaki dingin Mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat dengan cepat

Penyebab

Demam umumnya disebabkan oleh infeksi dan non infeksi. Penyebab infeksi antara lain kuman, virus, parasit, atau mikroorganisme lain.

Contoh : radang tenggorokan, cacar air, campak, dan lain-lain.

Penyebab non infeksi antara lain dehidrasi pada anak dan lansia, alergi, stres,trauma, dan lain-lain.

 

Hal Yang Dapat Dilakukan

  • Istirahat yang cukup.
  • Minum air yang banyak.
  • Usahakan makan seperti biasa, meskipun nafsu makan berkurang .
  • Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.
  • Kompres dengan air hangat
  • Hubungi dokter bila suhu sangat tinggi (diatas 380C), terutama pada anak-anak

Petunjuk penggunaan termometer :

Kocok termometer sebelum mengukur sampai air raksa turun di bawah tanda 35 oC

Termometer ditaruh di bawah lidah selama 1 menit atau di bawah lipatan lengan (ketiak) selama 4 menit pada orang dewasa dan anak-anak. Suhu normal di bawah lipatan lengan (ketiak) adalah 36,5 oC. Untuk mendapatkan suhu yang setara dengan suhu mulut, tambahkan 0,5 oC pada suhu yang terbaca.

Cuci termometer sebelum dan sesudah dipakai.

Kapan harus ke dokter

Bila seorang bayi menderita panas

  • Bila demam lebih dari 39 oC (pada anak-anak 38.5 oC) dan tidak bisa turun
  • dengan parasetamol atau kompres.
  • Bila demam tidak berkurang setelah 2 hari
  • Bila demam disertai dengan kaku leher
  • Bila disertai gejala-gejala lain yang berkaitan dengan demam seperti : ruam kulit, sakit tenggorokan berat, batuk dengan dahak berwarna hijau, sakit telinga, sakit perut, diare, sakit bila buang air kecil atau terlalu sering buang air kecil, bintik-bintik merah pada kulit, kejang, pingsan
  • Bila terjadi demam setelah melahirkan atau keguguran

Obat Yang Dapat Digunakan

1. Parasetamol/Asetaminofen

a. Kegunaan obat

Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit

b. Hal yang harus diperhatikan

  • Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
  • Sebaiknya diminum setelah makan
  • Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis.
  • Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
  • Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.

Kontra Indikasi

  • Obat demam tidak boleh digunakan pada :
  • penderita gangguan fungsi hati
  • penderita yang alergi terhadap obat ini
  • pecandu alkohol

 

Bentuk sediaan

Tablet 100 mg

Tablet 500 mg

Sirup 120 mg/5ml

 

Aturan pemakaian

Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)

Anak :

  • 0 – 1 tahun : ½ - 1 sendok teh sirup, 3–4 kali sehari
  • (setiap 4 – 6 jam)
  • 1 – 5 tahun : 1 – 1 ½ sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
  • 6-12 tahun : ½ - 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

 

Asetosal (Aspirin)

a. Kegunaan obat

Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang

b. Hal yang harus diperhatikan

  • Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah nyeri dan perdarahan lambung.
  • Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi
  • Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.
  • Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita yang
  • menggunakan obat hipoglikemik, metotreksat, urikosurik, heparin,
  • kumarin, antikoagulan, kortikosteroid, fluprofen, penisilin dan vitamin C.

BATUK

Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan. Bila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut. Batuk biasanya merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu) dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Batuk juga merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih. Ada dua jenis batuk yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.

(bahan kuliah dan makalah kesehatan)

Gejala-gejala

· Pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak

· Tenggorokan sakit dan gatal

 

Penyebab

a) Infeksi

Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.

Misal flu, bronkhitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang yaitu pneumonia, TBC dan kanker paru-paru.

b) Alergi

· Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernapasan .

· Misal : debu, asap, cairan dan makanan

· Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran pernapasan

· Misal : rinitis alergika, batuk pilek

· Penyempitan saluran pernapasan misal pada asma

 

Hal Yang Dapat Dilakukan

· Minum banyak cairan (air atau sari buah) akan menolong membersihkan tenggorokan, jangan minum soda atau kopi.

· Hentikan kebiasaan merokok

· Hindari makanan yang merangsang tenggorokan (makanan dingin atau berminyak) dan udara malam.

· Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan dapat menolong meringankan iritasi tenggorokan dan dapat membantu mencegah batuk kalau tenggorokan anda kering atau pedih.

· Hirup uap air panas (dari semangkuk air panas) untuk mencairkan sekresi hidung yang kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan sesendok teh balsam/minyak atsiri untuk membuka sumbatan saluran pernapasan.

· Minum obat batuk yang sesuai

· Bila batuk lebih dari 3 hari belum sembuh segera ke dokter

· Pada bayi dan balita bila batuk disertai napas cepat atau sesak harus segera dibawa ke dokter atau pelayanan kesehatan.

 

Obat Yang Dapat Digunakan

Obat batuk dibagi menjadi 2 yaitu ekspektoran (pengencer dahak) dan antitusif (penekan batuk)

 

A. Obat Batuk Berdahak (Ekspektoran)

1. Gliseril Guaiakolat

a. Kegunaan obat

Mengencerkan lendir saluran napas

b. Hal yang harus diperhatikan :

Hati-hati atau minta saran dokter untuk penggunaan bagi anak di bawah 2 tahun dan ibu hamil.

c. Aturan pemakaian

• Dewasa : 1-2 tablet (100 -200 mg), setiap 6 jam atau 8 jam sekali

• Anak : 2-6 tahun : ½ tablet (50 mg) setiap 8 jam

6-12 tahun : ½ - 1 tablet (50-100 mg) setiap 8 jam

Bromheksin

a. Kegunaan obat

Mengencerkan lendir saluran napas.

b. Hal yang harus diperhatikan

Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita tukak lambung dan

wanita hamil 3 bulan pertama.

c. Efek samping

Rasa mual, diare dan perut kembung ringan

d. Aturan pemakaian

Dewasa : 1 tablet (8 mg) diminum 3 x sehari (setiap 8 jam)

Anak : Di atas 10 tahun: 1 tablet (8 mg) diminum 3 kali sehari (setiap 8 jam)

5-10 tahun : 1/2 tablet (4 mg) diminum 2 kali sehari (setiap 8 jam)

Kombinasi Bromheksin dengan Gliseril Guaiakolat

a. Kegunaan obat

Mengencerkan lendir saluran napas

b. Hal yang harus diperhatikan :

• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi anak di bawah 2 tahun.

• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita tukak lambung.

• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi ibu hamil.

c. Efek samping

• Rasa mual, diare, kembung ringan.

 

B. Obat Penekan Batuk (Antitusif)

1. Dekstrometorfan HBr (DMP HBr)

a. Kegunaan obat

Penekan batuk cukup kuat kecuali untuk batuk akut yang berat

b. Hal yang harus diperhatikan

• Hati-hati atau minta saran dokter untuk penderita hepatitis

• Jangan minum obat ini bersamaan obat penekan susunan syaraf pusat

• Tidak digunakan untuk menghambat keluarnya dahak

c. Efek samping

• Efek samping jarang terjadi. Efek samping yang dialami ringan seperti

mual dan pusing

• Dosis terlalu besar dapat menimbulkan depresi pernapasan

d. Aturan pemakaian

• Dewasa : 10-20 mg setiap 8 jam

• Anak : 5-10 mg setiap 8 jam

• Bayi : 2,5-5 mg setiap 8 jam

Difenhidramin HCl

a. Kegunaan obat

Penekan batuk dan mempunyai efek antihistamin (antialergi)

b. Hal yang harus diperhatikan

· Karena menyebabkan kantuk, jangan mengoperasikan mesin selama meminum obat ini

· Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita asma, ibu hamil, ibu menyusui dan bayi/anak.

c. Efek Samping

Pengaruh pada kardiovaskular dan SSP seperti sedasi, sakit kepala, gangguan psikomotor, gangguan darah, gangguan saluran cerna, reaksi alergi, efek antimuskarinik seperti retensi urin, mulut kering, pandangan kabur dan gangguan saluran cerna, palpitasi dan aritmia, hipotensi, reaksi hipersensitivitas, ruam kulit, reaksi fotosensitivitas, efek ekstrapiramidal, bingung, depresi, gangguan tidur, tremor, konvulsi, berkeringat dingin, mialgia, paraestesia, kelainan darah, disfungsi hepar, dan rambut rontok.

d. Aturan Pemakaian

• Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam

• Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

KECACINGAN

Kecacingan adalah penyakit dimana seseorang mempunyai cacing dalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang perlu penanganan serius terutama untuk daerah tropis karena cukup banyak penduduk menderita kecacingan.

Kecacingan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, terhambatnya tumbuh kembang anak, kurang gizi dan zat besi yang mengakibatkan anemia.

 

Gejala-gejala

v Mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau muntah

v Badan kurus dan perut buncit

v Kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah dan sukar tidur

v Gatal-gatal disekitar dubur terutama malam hari (cacing kremi)

v Pada jenis cacing yang menghisap darah (cacing pita, cacing tambang, cacing cambuk) dapat terjadi anemia

 

Gejala spesifik untuk tiap jenis cacing adalah

v Gejala penderita cacing kremi (Oxyuris/Entrobius vermicularis) adalah rasa gatal sekitar anus terutama malam hari, gelisah dan sukar tidur.

v Gejala penderita cacing gelang (Askariasis) adalah gangguan lambung, kejang perut diselingi diare, kehilangan berat badan dan demam

v Gejala penderita cacing tambang

adalah (Nekatoriasis/Ankilostomiasis) adalah gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare dan nyeri ulu hati), pusing nyeri kepala, lemah dan lelah, anemia, gatal di daerah masuknya cacing.

 

Penyebab

Cacing penyebab penyakit pada manusia terdiri dari :

v Cacing gelang (Askariasis lumbriocoides)

v Cacing cambuk (Tricularis sp)

v Cacing kremi (Entrobius vermicularia)

v Cacing tambang (Nekatoria dan ankilostomia)

v Cacing pita (Taenia sp)

 

Obat Yang Dapat Digunakan

Pirantel Pamoat

1.     Kegunaan Obat

Pengobatan askariasis, oksiuriasis, ankilostomiasis dan nekatoriasis.

Hal yang harus diperhatikan

Aturan pakai harus dibaca dan dipatuhi

2.     Kontra Indikasi

v Penderita gangguan fungsi hati

v Anak di bawah umur 2 tahun

v Ibu hamil

3.     Efek Samping

Nafsu makan hilang (anoreksia), mual, muntah, diare, kram lambung, meningkatkan SGOT, sakit kepala, pusing, mengantuk, ruam kulit

4.     Bentuk sediaan

v Tablet 125 mg

v Tablet 250 mg

5.     Aturan pemakaian

Tablet 125 mg

v 1 – 5 tahun : 1 tablet

v 5 – 9 tahun : 2 tablet

v 10 – 15 tahun : 3 tablet

v diatas 15 tahun dan dewasa : 4 tablet 

Tablet 250 mg

v 1 – 5 tahun : ½ tablet

v 5 – 9 tahun : 1 tablet

v 10 – 15 tahun : 1½ tablet

v diatas 15 tahun dan dewasa : 2 tablet

 

Hal Yang Dapat Dilakukan

v Menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku, menggunakan sabun pada waktu mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan pada waktu mandi

v Menghindari makanan yang telah dihinggapi lalat dan cuci bersih bahan makanan untuk menghindari telur cacing yang mungkin ada serta biasakan memasak makanan dan minuman

v Menggunakan karbol di tempat mandi

v Menggunakan alas kaki untuk menghindari sentuhan langsung dengan tanah saat bekerja dihalaman, perkebunan pertanian, pertambangan, dll

 

Mebendazol

Kegunaan Obat

Pengobatan askariasis, trikuriasis, enterobiasis, ankilostomiasis, nekatoriasis dan infeksi campuran.

Hal yang harus diperhatikan

Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita diabet dan ibu menyusui.

Penggunaan jangka panjang dengan dosis besar dapat menimbulkan penurunan sel darah putih (neutropenia) kembali normal bila obat dihentikan.

Kontra Indikasi

Anak balita dan ibu hamil akan mengakibatkan pembentukan sel yang tidak normal (teratogenik)

Efek Samping

Nyeri pada lambung, diare

Bentuk Sediaan

Tablet 100 mg

Aturan pemakaian

v Untuk cacing kremi, 1 tablet sehari

v Untuk cacing cambuk, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap malam selama 3 hari berturut-turut.

v Untuk cacing gelang, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap malam selama 3 hari berturut-turut.

 

Piperazin

Kegunaan Obat

Pengobatan askariasis, oksiuriasis atau enterobiasis

Hal yang harus diperhatikan

aturan pakai harus dibaca dan dipatuhi

Kontra indikasi

v Penderita epilepsi

v Alergi terhadap piperasin

v Gangguan fungsi hati atau ginjal

Efek Samping

Mual, muntah, gangguan pada fokus mata, dermatitis, diare dan reaksi alergi.

Bentuk Sediaan

v Sirup piperazin sitrat 1 g/5 ml (kemasan sirup 15 ml)

v Sirup piperazin heksahidrat 1 g/5 ml (kemasan sirup 15 ml)

Askariasis (cacing gelang)

Dosis tunggal :

v bayi: 2,5 ml

v 1 – 2 tahun : 5 ml

v 3 – 5 tahun : 10 ml

v diatas 6 tahun dan dewasa : 15 ml

v minum selama 2 hari berturut-turut.

Oksiurasis

v Diminum setelah makan, selama 4 hari berturut-turut.

v Bayi : 1 kali sehari, 2,5 ml

v 1 – 2 tahun : 2 kali sehari, 2 – 5 ml

v 3 – 5 tahun : 2 kali sehari, 5 ml

v Diatas 6 tahun dan dewasa : 3 kali sehari, 5 ml