adf.ly

Tampilkan postingan dengan label SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN KOMUNITAS. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Maret 2011

TUGAS POKJAKES (Kelompok Kerja Kesehatan )

  1. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan ibu dan anak di wilayahnya

  • Ibu hamil dan menyusui
  • Imunisasi balita dan ibu hamil
  • Gizi balita / PMT
  • Memotivasi ke Posyandu

  1. Mensukseskan program NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
§  Pelayanan KB
§  Penyuluhan Pasangan Usia Subur
§  Memotivasi ke Posyandu.
  1. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan usia lanjut ( usila ) di wilayahnya.
§  Kesehatan Usila
§  Aktivitas dan olahraga usila
§  Memotivasi ke Posyandu Usila
  1. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan remaja dan pemuda
§  Penyuluhan NAPZA ( Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya)
§  Pergaulan remaja dan pemuda.
§  Produktivitas remaja dan pemuda.
  1. Penggerak / promotor kesehatan lingkungan
§  Sanitasi perumahan
§  Penggunaan air  bersih dan pembuangan sampah
§  Penanganan sampah sampah dan desain tempat sampah
§  Pemanfaatan perkarangan
§  Drainase / saluran air hujan/ limbah warga 

SAP Keluarga Berencana

 Topik                : KELUARGA BERENCANA
Sasaran              : Keluarga Bapak M. Zaini, RT 04 RW I,  Kelurahan Rungkut  Tengah,    Kecamatan Gunung Anyar.
Waktu                : 15 menit

A.       Analisa Situasi

1.      Latar belakang pendidikan keluarga adalah sekolah menengah ( Bapak M. Zaini: SMP, Ibu Sulistyawati: SMA)
2.      Pekerjaan kepala keluarga adalah Sopir angkutan umum, Ibu adalah ibu rumah tangga.
3.      Suku bangsa adalah Jawa.

B.       Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang keluarga berencana selama 15 menit, maka Keluarga Bapak M. Zaini memahami mengenai keluarga berencana serta metode KB yang efektif bagi Ibu Sulistyawati.

C.       Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, maka diharapkan keluarga mampu:
4.      Mengetahui tujuan pelaksanaan KB.
5.      Mengetahui sasaran KB.
6.      Mengetahui metode KB.
7.      Mengetahui tempat pelayanan KB.

D.       Materi

8.      Tujuan pelaksanaan KB.
9.      Sasaran KB.
10.  Metode KB.
11.  Tempat Pelayanan KB.

E.       Metode

12.  Diskusi dan tanya jawab


F.        Kegiatan Penyuluhan

NO
TAHAP
WAKTU
KEGIATAN
1.

2.









3.
Pembukaan

Pengembangan









Penutup


2’

10’









3’
1.      Menjelaskan tujuan kegiatan

1.       Menggali pengetahuan ibu atau keluarga tentang KB.
2.       Menjelaskan tentang:
a.       Tujuan pelaksanaan KB.
b.      Sasaran KB.
c.       Metode KB.
d.      Tempat pelayanan KB.
3.       Memberi kesempatan untuk bertanya.

1.      Menyimpulkan hasil penyuluhan.
2.      Evaluasi

G.       Media

13.  Leaflead KB

H.       Sumber

14.  Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional bekerja sama dengan Departemen Kesehatan RI (1992), Materi Pelatihan Kampanye Ibu Sehat Sejahtera Untuk Kader, Jakarta

I.          Evaluasi

15.  Prosedur                   :
a.       Selama proses penyuluhan.
b.      Setelah proses penyuluhan.
16.  Bentuk tes                : Subyektif,  jenis tes : lisan
17.  Macam pertanyaan   :
a.       Apa tujuan pelaksanaan KB?
b.      Siapa yang menjadi sasaran KB?
c.       Bagaimanakah metode KB yang efektif bagi Keluarga?
d.      Dimana keluarga dapat memperoleh pelayanan KB?


MATERI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA

1.         PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

Keluarga berencana adalah suatu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengatur jarak kelahiran anak sehingga dapat tercapai keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

2.         TUJUAN KELUARGA BERENCANA

Tujuan KB adalah:
2.1 Mencegah kematian ibu dan anak.
2.2 Pengaturan perkawinan.
2.3 Pengaturan kehamilan.
2.4 Pembinaan ketahanan keluarga.
2.5 Peningkatan kesejahteraan keluarga.

3.         SASARAN KELUARGA BERENCANA

Yang menjadi sasaran program keluarga berencana adalah:
3.1 Ibu dengan penyakit kronis.
3.2 Usia ibu < 20 tahun atau > 30 tahun dengan jumlah anak > 3 orang.
3.3 Ibu yang sudah pernah melahirkan > 5 x melahirkan.
3.4 Ibu dengan riwayat persalinan yang buruk.
3.5 Keluarga dengan sosial ekonomi yang kurang memadai

4.         METODE KB YANG EFEKTIF

Beberapa metode KB yang efektif bagi keluarga pasangan usia subur adalah:
4.1 Cara sederhana: pantang berkala, senggama terputus, menyusui bayi.
a.       Pantang berkala: pantang melakukan hubungan suami istri pada saat – saat tertentu,misal: pada saat hari raya keagamaan.
b.      Senggama terputus: Melakukan senggama tetapi ejakulasi dilakukan di luar kelamin wanita/istri.
c.       Menyusui bayi: Kadar steroid yang tinggi mengakibatkan pematangan sel ovum (ovulasi) tidak terjadi.
Ketiga cara tersebut di atas, masih belum cukup aman untuk menghindari kehamilan.
4.2 Alat: kondom, diafragma, IUD.
a.       Kondom:
1)      Keuntungan:
a)      Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
b)      Murah an mudah dipakai.
c)      Tidak perlu resep dokter.
d)     Pria turut berkontrasepsi.
e)      Mencegah ejakulasi dini.
f)       Melindungi PMS dan HIV AIDS.
2)      Kerugian:
a)      Angka kegagalan tinggi.
b)      Sensitivitas penis tinggi.
c)      Dipakai setiap kali berhubungan.
d)     Mengurangi kenikmatan.
e)      Kondom bekas à pembuangan sulit.
f)       Sedia setiap hubungan sex.
b.      Diafragma adalah mangkuk karet yang dipasang di dalam vagina,mencegah sperma masuk ke dalam saluran reproduksi.
1)      Keuntungan:
a)      Tidak menimbulkan resiko terhadap kesehatan.
b)      Pemakaina dikontrol sendiri oleh klien.
c)      Segera dirasakan efektifitasnya.
2)      Kerugian:
a)      Dipakai setiap kali hubungan sex.
b)      Perlu pengukuran awal.
c)      Perlu spermatisida.
d)     Merepotkan cara memasangnya.
e)      Dibiarkan dalam vagina lk. 6 jam setelah koitus.

c.       IUD (alat kontrasepsi dalam rahim/ AKDR) adalah alat yang dimasukkan ke dalam rahim dalam masa reproduksi untuk mencegah kehamilan.
1)      Keuntungan:
a)      Tidak menimbukan resiko terhadap kesehatan.
b)      Tidak perlu mengganti setiap kali akan hubungan.
c)      Lebih praktis dan hemat.
d)     Dapat dijamin keamanannya.
2)      Kerugian:
a)      Menimbulkan floting darah kadang – kadang.
b)      Merepotkan cara memasangnya dan tidak dapat dilakukan sendiri.
c)      Kadang – kadang terjadi keputihan
d)     Menimbulkan ketidaknyamanan pada saat hubungan.

4.3 Obat – obatan: Spermatisida, hormonal.
a.       Spermatisida: contoh tissu vagina, tablet, busa, krim yang berisi spermasid untuk mematikan sperma sebelum memasuki vagina.
1)      Keuntungan:
a)      Berfungsi sebagai pelicin.
b)      Efek samping sistemik tidak ada.
c)      Mudah memakainya.
d)     Tidak perlu resep.
e)      Segera bekerja efektif.
2)      Kerugian:
a)      Angka kegagalan tinggi.
b)      Efektif 1 – 2 jam.
c)      Mahal dan persediaan sulit.
d)     Menunggu 7 – 10 menit.
e)      Beberapa klien merasa seperti terbakar genetalianya.

b.      Hormonal: obatkontrasepsi yang mengandung hormonal seperti estrogen dan progesteron.
4.4 Kontrasepsi mantap (kontap): suntik, susuk dan pil.
a.       Susuk adalah alat kontrasepsi ynag terdiri dari 6 batang susuk lembut yang mengandung hormon.
1)      Keuntungan:
a)      Daya guna tinggi.
b)      Perlindungan jangka panjang.
c)      Tidak menunggu kegiatan senggama.
d)     Dapat dcabut setiap saat sesuai kebutuhan.
e)      Ekonomis.
2)      Kerugian:
a)      Masa lama haid memanjang.
b)      Perdarahan bercak antara 2 siklus.
c)      Amenore dalam beberapa bulan.
d)     Kombinasi pola di atas.

b.      Suntik
c.       Pil
1)      Keuntungan:
a)      Efektifitas tinggi.
b)      Tidak menimbulkan perdarahan.
c)      Mudah pemakaian.
d)     Tidak mengganggu hubungan seksual.
2)      Kerugian:
a)      Mahal
b)      Diminum setiap hari.
c)      Barat badan meningkat.

5.         TEMPAT PELAYANAN KB

Tempat – tempat yang dapat melayani KB adalah:
5.1 Dokter dan bidan praktek swasta.
5.2 Lembaga masyarakat seperti: posyandu, kelompok akseptor KB.
5.3 Lembaga kesehatan seperti: Rumah Sakit, puskesmas, klinik swasta dll.

SATUAN ACARA PENYULUHAN I S P A (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

A.       Analisa Situasi

1.      Latar belakang pendidikan masyarakat sebagaian besar adalah SD
2.      Pekerjaan masyarakat sebagian besar adalah pekerja swasta (pekerja pabrik).
3.      Suku bangsa adalah Jawa.

B.       Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang infeksi pada saluran pernafasan akut selama 30 menit, maka Tim Pokjakes RW I, RT 01 – 04, Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, memahami mengenai penyakit ISPA serta mampu melakukan penyuluhan kembali kepada masyarakat.

C.       Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, maka diharapkan  Tim Pokjakes mampu:
4.      Melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit ISPA dengan cara:
1.1  Menyebutkan pengertian penyakit ISPA.
1.2  Menyebutkan penyebab timbulnya penyakit ISPA.

5.      Melakukan deteksi dini terhadap anggota keluarga atau masyarakat yang terkena penyakit ISPA.
2.1  Mengenal dan menyebutkan gejala bila anak terkena penyakit ISPA.
2.2  Mengenal dan menyebutkan tanda bahaya anak harus segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

6.      Melakukan tindakan pertolongan pertama terhadap anggota keluarga / masyarakat yang terkena penyakit ISPA.
3.1 Menyebutkan tindakan – tindakan penting yang dapat dilakukan oleh ibu bila anak terkena ISPA.


D.       Materi

7.      Pengertian ISPA.
8.      Penyebab ISPA.
9.      Gejala atau tanda anak terkena ISPA
10.  Tanda bahaya anak harus dibawa ke pusat pelayanan keseatan terdekat.
11.  Nasehat bagi ibu bila anak terkena ISPA
12.  Cara pembuatan larutan jeruk nipis – kecap.

E.       Metode

13.  Ceramah
14.  Diskusi dan tanya jawab
15.  Demonstrasi
16.  Redemonstrasi

F.        Kegiatan Penyuluhan

NO
TAHAP
WAKTU
KEGIATAN
1.


2.























3.


4.




5.
Pembukaan


Pengembangan























Demonstrasi


Redemonstrasi




Penutup


2’


10’























5’


5’




3’
1.      Perkenalan
2.      Menjelaskan tujuan kegiatan

1.       Menggali pengetahuan ibu atau keluarga tentang penyakit ISPA.
2.       Menjelaskan tentang:
a.       Pengertian ISPA.
b.      Penyebab ISPA.
c.       Tanda dan gejala anak terkena ISPA.
d.      Tanda bahaya anak harus segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat.
3.       Memberi kesempatan untuk bertanya.
4.       Menjelaskan tentang:
a.       Nasehat bagi ibu bila anak terkena ISPA.
b.      Menjelaskan alternatif pengobatan dengan menggunakan pengobatan tradisional yaitu dengan menggunakan larutan jeruk nipis – kecap untuk menaggulangi gejala batuk pada anak.

1.      Mendemonstrasikan cara pembuatan larutan jeruk nipis – kecap.
2.      Memberikan kesempatan kepada ibu untuk melakukan redemonstrasi pembautan larutan jeruk nipis – kecap.

1.      Menyimpulkan hasil penyuluhan.
2.      Evaluasi


G.       Media

17.  Lembar balik
18.  Leaflead ISPA
19.  Bahan pembuatan larutan jeruk nipis – kecap.

H.       Sumber

20.  Pusat Pedidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI (1993), Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga cetakan III, Jakarta
21.  RSUD Dr. Soetomo (1994), Kumpulan Makalah pada Penataran asuhan Keperawatan Bidang Ilmu Kesehatan Anak, Surabaya

I.          Evaluasi

22.  Prosedur                   :
a.       Selama proses penyuluhan.
b.      Setelah proses penyuluhan.
23.  Bentuk tes                : Subyektif, redemonstrasi
24.  Jenis tes                    : Lisan
25.  Macam pertanyaan   :
a.       Apa pengertian penyakit ISPA?
b.      Apa penyebab ISPA?
c.       Bagaimana tanda dan gejala anak terserang ISPA?
d.      Bagaimanakah tanda bahaya anak harus dibawa segera ke pusat pelayanan kesehatan?
e.       Bagaimanakah pertolongan pertama yang harus dilakukan ibu pada anak yang terserang ISPA?
f.       Bagaimanakah cara pembautan larutan jeruk nipis – kecap?

MATERI PENYULUHAN
I S P A (Infeksi saluran Perafasan Akut)

1.         Pengertian ISPA

ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang terjadi secara tiba – tiba, menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta sauran nafas bagian dalam sampai ke paru – paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan – 5 tahun.

2.         Penyebab ISPA

ISPA dapat disebabkan oleh:
v  Bakteri, misal: Staphilococcus.
v  Virus, misal: virus influenza
v  Jamur, misal: Candida Albicans
v  Aspirasi (tersedak) karena makanan, ASI atau benda asing.

3.         Tanda dan Gejala Anak Terserang ISPA

Ø  Anak sering batuk
Ø  Kesulitan bernafas.
Ø  Sakit tenggorokan
Ø  Pilek, demam
Ø  Sakit telinga, anak rewel.
Ø  Kehilangan nafsu makan

4.         Tanda Bahaya Anak Harus Dibawa Ke Pusat Pelayanan Kesehatan Terdekat

a. Anak tidak bisa minum
b. Kejang
c. Kesadaran menurun
d. Nafas mengorok (stridor)
e. Berat badan anak menurun (gizi buruk)
Bila terdapat salah satu tanda di atas, maka anak harus segera dibawa ke petugas atau sarana kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

5.         Nasehat Bagi Ibu Bila Anak Terserang ISPA

a.      Pemberian makanan
    1. Berilah makanan/ASI selama sakit
    2. Perbanyak jumlahnya setelah sembuh
    3. bersihkan lubang hidung bila mengganggu pemberian makanan/ASI

b.      Perbanyak cairan
1.      Berilah minuman lebih banyak
2.      Berilah ASI lebih banyak

c.       Melegakan tenggorokan dan meredakan batuk
1.Dengan ramuan yang aman dan sederhana (tradisional) yaitu salah satunya dengan menggunakan larutan jeruk nipis – kecap.

d.      Paling penting! Amatilah timbulnya tanda – tanda pnemonia.
1.      Pernafasan jadi sulit.
2.      Pernafasan jadi cepat.
3.      Anak tidak bisa minum
4.      Sakit anak jadi lebih berat.

e. Hal Penting Lain Yang Harus Dilakukan Oleh Ibu adalah:
v  Bukalah jendela setiap hari agar udara segar dapat masuk ke dalam kamar.
v  Jaga kebersihan tempat tidur anak, ganti seprei dan jemur kasur seminggu sekali.
v  Kenakan anak pakaian yang bersih dan dengan bahan yang menyerap keringat.
v  Hindari penularan dengan mengurangi anak kontak dengan anggota keluarga yang sakit.
v  Beri ASI secara teratur.
v  Beri anak makanan yang bergizi.
v  Imunisasi anak dengan lengkap.
v  Segera ke sarana kesehatan apabila anak menunjukkan gejala – gejala ISPA.

6.         CARA PEMBUATAN LARUTAN JERUK NIPIS – KECAP

a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan larutan jeruk nipis – kecap adalah:
1)      Beberapa buah jeruk nipis yang asih segar.
2)      Setengah sendok teh kecap manis.

3)  Satu buah gelas minum ukuran elimbing.

4)      Satu buah sendok makan

b.  Cara pembuatan larutan jeruk nipis – kecap adalah sebagai berikut:
1)      Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas.
2)      Campurkan dengan  ½ - 1 sendok kecap manis, aduk rata.
3)      Segera minumkan pada pasien.

c.   Aturan pakai larutan jeruk nipis – kecap adalah:
1)      Bagi orang dewasa, minum 3 x 1 sdm larutan tanpa dicampur air.
2)      Bagi anak – anak, minumkan larutan 3 x ½ sdm larutan tanpa dicampur air.
3)      Bila ingin minum air setelaheminum larutan, minumlah air matang yang masih hangat.
4)      Bila batuk tidak berkurang, segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN Gizi Seimbang Ibu Hamil

I.          Topik                 : Gizi Seimbang Ibu Hamil
II.        Sasaran             : Keluarga Tuan Sunarto Al. Rohman
III.       Waktu                : 30 menit
IV.      Analisa Situasi :
1.    latar belakang pendidikan: SD
2.    Pekerjaan: Penjual sari buah
3.    Suku bangsa: Jawa

A.       Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 30’, keluarga memahami tentang pentingnya gizi yang baik bagi ibu hamil.

B.       Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penuluhan diharapkan keluarga mampu:
4.    Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil
5.    Menguraikan manfaat makanan yang bergizi bagi ibu hamil
6.    Menyebutkan akibat bila ibu hamil kekurangan gizi.
7.    Menyebutkan makanan yang baik untuk ibu hamil
8.    Menyebutkan jenis makanan yang bergizi.

C.       Materi

9.    Pengertian gizi seimbang ibu hamil
10.  Manfaat makanan yang bergizi bagi ibu hamil
11.  Akibat bila ibu hamil kekurangan gizi
12.  Makanan yang baik untuk ibu hamil
13.  Jenis makanan yang bergizi

D.       Metode

14.  Ceramah
15.  Tanya jawab


E.       Kegiatan Penyuluhan


No
Tahap
Waktu
Kegiatan
1.


2.













3.
Pembukaan


Pengembangan













Penutup
5’


20’













5’

  1. perkenalan
  2. Menjelaskan tujuan

  1. Menggali pengetahuan ibu dan memberikan penjelasan tentang:
    1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil
    2. Manfaat makanan bergizi
    3. Akibat bila ibu hamil kekurangan gizi
  2. Memberikan kesempatan keluarga untk bertanya.
  3. Menjelaskan tentang:
    1. makanan yang baik untuk ibu hamil
    2. Jenis makanan yang bergizi

  1. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama keluarga
  2. Evaluasi


F.        Media

16.  Lembar balik
17.  Leaflead

G.       Sumber Pustaka

18.  Bagian Gizi RS. Dr. Cipto mangunkusumo. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1989. Penuntun Diet. Jakarta. PT.Gramedia
19.  Depkes RI bekerja sama dengan UNICEF. 1991. Pegangan Kader UPGK.
20.  Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Depkes RI. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
21.  SPAG Surabaya. Gizi Untuk Calon Ibu. Wyeth Ayerst Inernasional.

H.       Evaluasi

22.  Prosedur:
a.    Selama proses pembelajaran berlangsung
b.    Selesai penyuluhan
23.  Bentuk test: Subyektif
24.  Jenis test: Lisan
25.  Alat test:
a.    Apa pengertian dari gizi seimbang ibu hamil?
b.    Apa manfaat makanan yang bergizi bagi ibu hamil?
c.    Bagaimana akibat bila ibu hamil kekurangan gizi?
d.    Apa makanan yang baik untuk ibu hamil?
e.    Sebutkan jenis makanan yang bergizi?


SATUAN ACARA PENYULUHAN


I.          Topik                 : Perawatan kehamilan
II.        Sasaran             : Keluarga Tuan Sunarto Al. Rohman
III.       Waktu                : 30 menit
IV.      Analisa Situasi :
a.    Latar belakang pendidikan: SD
b.    Pekerjaan: Penjual sari buah
c.    Suku bangsa: Jawa

V.          Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan kehamilan selama 30’, keluarga memahami pentingnya perawatan kehamilan..

VI.       Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penuluhan diharapkan keluarga mampu:
a.    Menjelaskan pengertian perawatan kehamilan
b.    Menyebutkan tujuan dari perawatan kehamilan
c.   Menjelaskan tindakan yang arus dilakukan agar ibu hamil tetap sehat.
d.    Menyebutkan jadwal kontrol kehamilan
e.    Menyebutkan tempat perawatan kehamilan.

VII.    Materi

a.    Pengertian perawatan kehamilan
b.    Tujuan perawatan kehamlan
c.    Tindakan yang harus dilakkan agar ibu hamil tetap sehat
d.    Jadwal kontrol kehamilan

VIII. Metode

a.    Ceramah
b.    Tanya jawab


IX.       Kegiatan Penyuluhan


No
Tahap
Waktu
Kegiatan
1.


2.











3.
Pembukaan


Pengembangan











Penutup
5’


20’











5’

1.    Perkenalan
2.    Menjelaskan tujuan

1.    Menggali pengetahuan ibu dan memberi penjelasan tentang:
a.    Pengertian perawatan kehamilan
b.    Tujuan perawatan kehamilan
2.    Memberikan kesemapatan keluarga untuk bertanya.
3.    Menjelaskan tentang:
a.    Tindakan yang harus dilakukanagar ibu hamil tetap sehat.
b.    Jadwal kontrol kehamilan.
c.    Tempat perawatan kehamilan

1.    Menyimpulkan hasil penyuluhandenagn keluarga
2.    Evaluasi



XI.       Media

a.    Lembar balik
b.    Leaflead

XII.    Sumber Pustaka

a.    Depkes RI. 1993. Pedoman Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas. Jakarta
b.    Depkes RI. 1997. Perawatan Ibu di Pusat Kesehatan Masyarakat. Surabaya
c.       Depkes RI. 1981. Lembar Balik Menuju Keluarga Sehat. Jakarta
d.    Dainur. 1994. Kegiatan KIA di Puskesmas. Jakarta


XIII. Evaluasi

1.    Prosedur:
a.Selama proses pembelajaran berlangsung
b.Selesai penyuluhan
2. Bentuk test: Subyektif
3.    Jenis test: Lisan
4.    Alat test:
a.    Apa pengertian dari gizi seimbang ibu hamil?
b.Apa manfaat makanan yang bergizi bagi ibu hamil?
c.Bagaimana akibat bila ibu hamil kekurangan gizi?
d.Apa makanan yang baik untuk ibu hamil?
e.Sebutkan jenis makanan yang bergizi?


MATERI PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL

I.             Pengertian

Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang daan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil

II.          Manfaat

Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil sagat penting untuk:
1.    Menjaga kesehatan ibu hamil
2.    Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan
3.    Persiapan untuk menghadapi persalinan

III.       Akibat Bila Ibu Hamil Kekurangan Gizi

1.    pengaruh bagi ibu hamil:
a.    Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b.    Perdarahan dalam masa kehamilan
c.    Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d.    Anemia/kurang darah
2.    Pengaruh waktu persalinan:
a.    Persalinan sulit dan lama
b.    Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c.    Perdarahan setelah persalinan
3.    Pengaruh pada janin:
a.    Keguguran
b.    Bayi lahir mati
c.    Cacat bawaan
d.    Anemia pada bayi
e.    Berat badan lahir rendah

IV.       Makanan Yang Baik bagi Ibu Hamil

1.    Makanan terdiri dari nasi, lauk dan sayur serta buah – buahan.
2.    Makan lebih banyak dari biasanya oleh karena diperlukan agi bayi yang dikandungnya.
3.    Hindari pantangan makanan, kecuali atas petunjuk dokter.
4.    Bila nafsu makan berkurang:
a.    Makan dengan porsi kecil tapi sering.
b.    Makanan dibuat berganti – ganti.
c.    Memilih makanan yang paling disukai.

V.          Jenis Makanan Yang Bergizi

1.    Zat tenaga
             Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain: beras, mie, kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.
2.    Zat pembangun
Makanan yang mengandung zat pembangun atara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dll.
3.    zat pengatur
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dll.


MATERI PENYULUHAN

PERAWATAN KEHAMILAN

I.             Pengertian

Perawatan kehamilan adalah upaya untuk menjaga dan meningkatkan keseaan ibu selama amil sehingga dapat menelesaikan kehamlannya dengan baik serta elahirkan bayi yang sehat.

II.          Tujuan

Tujuan dari perawatan kehamlan adalah:
1.    Menjaga agar ibu hamil dan janin yang dikandungnya tetap sehat.
2.    Dapat segera memperoleh pengobatan/perawatan apabila terjadi kelainan
3.    dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi kelahiran.

III.       Tindakan Yang Harus Dilakukan Agar Ibu Hamil Tetap Sehat

1.    Makan makanan yang sehat, bergizi dan hindari pantangan.
2.    Istirahat yang cukup
3.    Merawat payudara
4.    Menjaga kebersihan tubuh dan gigi.
5.    Menimbang berat badan
6.    Minum tablet tambah darah
7.    Periksa tekanan darah
8.    Suntikan TT
9.    Periksa kehamilan secara teratur

IV.       Waktu Pemeriksaan

Perawatan kehamlan minimal dilakukan i4 kali selama kehamilan yaitu:
1.    1 kali pada triwulan pertama
2.    1 kali pada triwulan kedua
3.    2 kali pada triwulan ketiga.

V.          Tempat Perawatan Kehamilan

Tempat untuk perawatan kehamilan bisa dilakukan di:
1.    Rumah sakit
2.    Puskesmas
3.    Rumah bersalin
4.    Pondok bersalin
5.    Bidan praktek swasta
6.    Posyandu