Pentingnya Konseling Pra-kehamilan
Kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya ditentukan pertama kali oleh hal-hal yang justru terjadi sebelum kehamilan. Itulah sebabnya memeriksakan diri dalam bentuk konseling pra-kehamilan sudah perlu dimulai sebelum kehamilan terjadi. Ada tiga manfaat dilakukannya hal tersebut:
(1) Mendiskusikan risiko-risiko yang dimiliki,
(2) Memperoleh saran-saran promosi kesehatan, dan
(3) Mendapatkan intervensi atau tindakan yang diperlukan
Risiko dapat ada pada waktu seorang wanita hendak merencanakan kehamilannya. Risiko individual (umur, latar belakang etnis, riwayat keluarga), risiko sosial (dukungan, status ekonomi, lingkungan kerja, akses ke pelayanan kesehatan), perilaku berisiko (merokok, minum alkohol, dan penggunaan narkoba atau obat terlarang), kondisi psikologis (depresi, kecemasan, stress), dan riwayat reproduktif (kehamilan yang sebelumnya). Risiko-risiko tersebut perlu didiskusikan agar diperoleh kesiapan yang sebaik-baiknya untuk hamil.
Promosi kesehatan dapat diberikan secara efektif pada masa sebelum hamil. Di bidang nutrisi, misalnya tentang suplementasi asam folat dan diit seimbang. Program-program untuk menghentikan merokok, penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang, pencegahan penyakit menular seksual, hepatitis, dan konseling tentang HIV. Pesan-pesan promotif mengenai hal-hal tersebut akan lebih bermanfaat diketahui sebelum seorang wanita itu hamil daripada sesudahnya.
Tindakan-tindakan medis juga sangat bermanfaat bila dilakukan sebelum hamil untuk beberapa keadaan tertentu, misalnya imunisasi rubela dan hepatitis, pengendalian berat badan, saran tentang obat-obat yang aman (mengubah, menghentikan, atau melanjutkan penggunaan suatu obat), dan konseling genetika.
Menumbuhkembangkan Janin Ibarat Membangun Sebuah Bangunan Rumah
Kehamilan adalah masa yang unik karena pada masa itulah terjadi proses bertumbuh dan berkembangnya janin. Dalam proses tersebut, janin memerlukan lingkungan dan bahan-bahan yang diperoleh melalui ibunya. Ibarat membangun bangunan rumah, kebutuhan-kebutuhan materialnya sudah tertentu (dalam jenis dan jumlah), dan harus diberikan pada waktu yang tepat sesuai tahapannya. Kita tidak bisa baru memasok batu pondasi ketika tahapan pembuatan pondasi sudah terjadi dan pembangunan rumah sedang dalam proses pemasangan atap. Ibu perlu dibantu dan dibimbing sehingga kebutuhan-kebutuhan janin dapat dipenuhi tepat waktu dalam jumlah dan jenis yang sesuai.
Tanda bahaya dalam kehamilan
Ibu hamil dan keluarganya adalah pihak yang paling tahu soal kehamilan yang terjadi pada dirinya. Itulah sebabnya mereka harus sukarela terlibat dalam perawatan kehamilannya sendiri. Salah satu bekal yang penting agar pertolongan yang diperlukan tidak terlambat diberikan adalah pengenalan secara benar adanya tanda-tanda bahaya baik pada ibu maupun bayi baru lahir. Penjelasan tentang tanda-tanda bahaya sekarang ini disajikan dalam bentuk gambar-gambar, karena lebih mudah dimengerti daripada dalam bentuk tekstual. Sumber termudah yang dapat diakses adalah buku KIA (warna jambon).
Secara umum tanda bahaya pada ibu adalah: perdarahan, demam, nyeri kepala hebat, kejang, bengkak, persalinan yang berlangsung > 12 jam, pada waktu mau melahirkan yang tampak di jalan lahir bukan kepala, dan ari-ari tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak bayi lahir. Pada bayi baru lahir, diperlukan kewaspadaan terhadap adanya tanda-tanda kulit kuning, pucat, terjadi perdarahan, badan demam atau justru terlampau dingin, kejang, tidak mau minum dengan baik, dan kesulitan bernapas.
Memahami bahwa tanda bahaya perlu dicermati keberadaannya dan bila didapatkan berarti perlu bantuan tanaga kesehatan adalah langkah pertama yang diperlukan agar pertolongan tidak terlambat diperoleh.
Gaya hidup dalam kehamilan
Gaya hidup merupakan pembawaan masing-masing orang yang kadang sesuai dengan keadaan kehamilan, tetapi tidak jarang pula dapat merugikannya. Gaya hidup sehat ibu hamil adalah sesuatu yang paling tepat kalau dimengerti sejak sebelum kehamilan. Persoalan-persoalan tentang olah raga dan gerak badan, konsumsi kafein, alkohol, merokok, dan penggunaan obat-obat terlarang perlu dijelaskan sebelum kehamilan. Keamanan penggunaan peralatan dan teknologi (seperti telpon genggam, microwave), memelihara kucing, pengenalan bahaya-bahaya dalam rumahtangga, polusi udara, dan masalah terapi alternatif/ komplementer (akupuncture, aromaterapi, meditasi, dan sebagainya) adalah hal praktis yang perlu diketahui.
Setelah mengetahui isu-isu tersebut di atas, maka saran ringkas yang dapat dipraktekkan oleh ibu hamil agar sukses dalam artian sehat ibu dan bayinya adalah:
(1) Hidup dan berpikir secara positif,
(2) Makan secara bijaksana,
(3) Berolahraga/ gerak badan secara teratur,
(4) Tidak merokok secara aktif maupun pasif, dan
(5) Mempraktekken higiene perorangan maupun komunitas secara baik.
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar