adf.ly

Kamis, 24 Februari 2011

Peran serta masyarakat dalam menanggulangi permasalahan penyakit menular dan penyehatan lingkungan ditempat tinggalnya

Peran serta masyarakat dalam menanggulangi  permasalahan penyakit menular dan penyehatan lingkungan ditempat tinggalnya
 BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang.
          Dalam sistim kesehatan nasional tercantum tujuan dari pembangunan kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
           Untuk mencapai tujuan dari penyelenggaran kesehatan maka dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu ,merata  dan dapat di terimah se,rta terjangkau oleh seluruh masyarakat, serta di laksanakan dalam kerjasama lintas sektoral dengan semua bidang yang terkait dengan kesehatan.Pada pembangunan kesehatan saat ini kita masih di hadapkan dengan masalah kebersihan lingkungan, terutama di perkotaan:seperti kepadatan penduduk Urbanisasi, Lingkungan, pemukiman yang kumuh, pencemaran akibat pembuangan sampa yang tidak teratur seperti lingkungan sekitar kali,pembuangan limbah keluarga dan limbah industri di beberapa sungai. Juga pembuangan kotoran manusia belum terlaksana dengan baik terutama di pedesaan sehinga pencemaran sekitar perumahan oleh sekelompok manusia masih sangat besar kemungkinannya.
          Promosi prilaku sehat suatu hal yang sering kita dengar, tetapi dalam kehidupan masyarakat luas,masih banyak kita jumpai kehidupan yang jauh dari sehat, sehinga banyak terjadi penularan penyakit yang cukup berpotensi terhadap penularan Penyakiseperti,Diare,Tipus,Kolera,Disentri,Kecacingan,Hepatitis,DBD,Keracunan,Penyakit kulit dan lain-lain..Dalam perkembangannya perubahan prilaku seseorang sangat tergantung pada tata nilai yang di miliki dan pengetahuan yang di miliki oleh masyarakat tersebut.Salah satu teori tentang budaya jelas mengambarkan keterkaitan yang erat antara tata nilai dengan prilaku masyarakat serta perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan. Meskipun perubahan tindakan tidak selalu dilakukan oleh perubahan pengetahuan dan sikap, namun saat ini masih diakui sebagai prakondisi untuk melakukan tindakan yang baik. Melalui media masa dan pamplet, brosur, tokoh masyarakat berkali-kali disampaikan agar msyarakat membiasakan diri hidup sehat, tapi sampai sekarang program tersebut masih jauh dari harapan, karena pengetahun yang terbatas serta pelayanan kesehatan yang belum begitu menyentuh sampai kelapisan masyarakat bawah.
           Menurut WHO (Deklarasi Alma Ata 1978) peran serta masyarakat merupakan prasyarat utama untuk berhasilnya pembangunan dibidang kesehatan, yang dimaksud dengan peran serta msyarakat disini adalah suatu proses individu / keluarga atau kelompok masyarakat dalam ikut bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan demi keluarga dan masyarakat, serta peningkatan kemampuannya untuk berkomunikasi dalam pembangunan, melalui penghayatan keadaan dan masalah dengan lebih baik sehingga termotifasi untuk memecahkan masalahnya dan memungkinkan menjadi “ Agent Of Development “ secara khusus upaya peningkatan peran serta masyarakat diwujudkan dalam program pembangunan kesehatan masyarakat kota dan desa melalui pendekatan Primary Health Care (PHC). Selanjutnya didalam sistem kesehatan nasional dikemukakan bahwa masyarakat mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan kesehatan yang mencukupi : peningkatan (Promotif), pencegahan (Preventif),pengobatan (Kuratif) dan pemulihan (Rehabilitatif).Pada kenyataannya terdapat permasalahan penyakit menular dan kesehatan limgkungan lainnya di masyarakat, yang memerlukan penanggulangan dan peran serta aktif masyarakat.
          Peran serta dimaksud diatas dapat berupa kegiatan langsung seperti memberikan pengobatan terhadap penyakit menular dan ata penggerakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan pemukiman. Dengan kegiatan berupa alih teknologi dan alih kelola kepada masyarakat, yang akan memberikan kemampuan untuk menolong diri sendiri dengan menggali dan menggerakkan potensi sumber daya masyarakat, sehingga dapat diharapkan pembangunan kesehatan secara terpadu dalam mencapai Indonesia Sehat 2010.Sehingga amanat dariUUD1945 dapat terlaksana dengan baik,dan program kesehatan secara menyeluruh dapat dinikmati oleh segala lapisan  masyarakat Indonesia.

B.          Rumusan Masalah
``       Sekarang ini Indonesia termasuk Negara berkembang, sehingga banyak permasalahan yang dihadapi termasuk salah satunya dibidang kesehatan, yaitu lingkungan perumahan yang tidak sehat penyakit menular, pemukiman kumuh, kurangnya pengetahuan dan pemahaman individu  dan masyarakat, sehingga setiap tahun masyarakat dihadapkan oleh hal-hal penyakit menular, serta berupa kejadian luar biasa, dan nampaknya saat ini masyarakat Indonesia harus dihadapkan permasalahan dengan seolah-olah  sudah menjadi suatu kebiasaan atau budaya klasik dengan lingkungan yang tidak bersahabat dan harus merasakan suatu kejadian serta harus merasakan setiap tahun. Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas dapat kita pahami kira-kira apa yang menjadi permasalahan dalam lingkungan masyarakat.

1.      Tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang kurang.
2.      Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya  terutama lingkungan perumahan.
C.          Tujuan Penulisan
Tujuan umum dalam makalah ini penulis ingin mengetahui peran serta masyarakat dalam menanggulangi  permasalahan penyakit menular dan penyehatan lingkungan ditempat tinggalnya.
             Tujuan khusus
-          Peningkatan Kemandirian, motivasi dan partisipasi individu, keluarga dan      masyarakat dalam melaksanakan upaya pemberantasan penyakit menular dan kesehatn lingkungan secara efektif.
-          Meningkatkan cakupan operasional program pemberantasan penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
-          Mengurangi angka kesakitan dan kematian, penyakit menular tertentu yang menjadi masalah kesehatan utama didaerah tersebut.


KOLOM  GAMBAR


Pengalaman, Keyakinan, Fasilitas, Sosial Budaya

Pengetahuan, sikap, keinginan, motivsi, niat

      

 Perilaku





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            D. PENGERTIAN
Perilaku sehat adalah renspon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan maupun yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
Prilaku sehat di klasifikasikan menjadi tiga kelompok:
1.      Prilaku pemeriharaan kesehatan (Health Maintenance) yaitu prilaku seseorang untuk memerihara atau menjaga kesehatannya agar tidak sakit.
2.      Prilaku pencarian atau penggunaan pelayanan kesehatan yaitu prilau untuk mendapatkan pengobatan bila mana menderita penyakit.
3.      Prilaku sehat lingkungan yaitu prilaku bagaimana seseorang meresponsi lingkungan baik lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya Sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatan (Soekidjo Notuatnodjo 2003)
Green mencoba menganalisa prilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor pokok yaitu faktor prilaku ( Behaviar causes ) dan faktor diluar prilaku ( Non- Behaviar causes ) selanjutnya prilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yakni :
-          Faktor-faktor Predisposisi (Predisposisi Factors ) yang berwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
-          Faktof-faktor pendukung ( Enabling Factors ), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia tau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya Puskesmas, Obat-obatan, Alat-alat  kontrasepsi, jamban dan sebagainya.
-          Faktor-faktor pendorong ( Runforcing factors ), yang terwujud dalam sikap dan prilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, atau merupakan kelompok referensi dari prilaku masyarakat.

Disimpulkan bahwa prilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan di tentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebaginya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas, dan sikap serta prilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya prilaku ( Lowrence Green 1980 )    
- Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama di taati oleh linkungannya (Hasan Shadily).
-  Penyakit (Desease) suatu adalah
-          Suatu konsepsi medis dimana keadaan tubuh tidak normal karena sebab-sebab tertentu yang dapat diketahui dari tanda-tanda dan gejala-gejalanya (Sign and Symptoms)
-          Suatu bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme, benda asing atau luka / Inyury (Notoatmodjo 2003).
-  Sakit (Illness) adalah perasaan pribadi seseorang yang merasa kesehatannya terganggu, yang tampak dari keluhan sakit yang dirasakan seperti tidak enak badan dan sebagainya.
- Lingkungan adalah daerah (kawasan dan sebagainya) yang termasuk didalamnya
- Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis
- Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
- Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pola. ( Soekidjo Notoatmodjo 2003 ) .
- Pengetahuan adalah : Keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Pengaruh pengetahuan terhadap tingkah laku dapat dilihat dimana seseorang apakah dapat bertindak secara tepat, dan mudah dalam mengambil keputusan. Seseorang yang mempunyai pengetahuan rendah akan bertingkah laku lambat dalam mengambil keputusan ( Notoatmodjo, 1993). Menurut  ( Heri. P. 1998 ) bahwa Faktor penentu sikap adalah persepsi yang dipengaruh oleh pengetahuan.

            *  Hipotesa
                        Dari prilaku masyarakat ataupun individu dengan hubungan tingkat pengetahuan atau pemahaman, motivasi niat, keinginan yang kurang sehingga berpengaruh pada prilaku hidup sehat dan sakit.


B AB III
PEMBAHASAN

            Banyak dari masyarakat kita sekarang ini tidak peka terhadap lingkunganya, penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia, akibat pencemaran lingkungan banyak menyebabkan terjadinya  penularan kuman penyebab infeksi. Seperti dari tipes kolera, penyakit kulit, dll. Alam memiliki kemampuan untuk mengendalikan kondisi lingkungan yang tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi atau dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan, penguapan dan mikro organisme yang ada didalam sekitar kita.
            Dengan jumlah pencemaran lingkungan yang masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran lingkungan yang terjadi akibat prilaku manusia. Prilaku yang tidak sehat pada masyarakat kita, yang tidak peduli dengan lingkungan,dengan tidak menjaga keseimbangan, sehingga setiap saat ataupun tahun, kita dihadapkan problem kejadian luar biasa,seperti desentri, kolera, lingkungan radiasi kimia, DBD, melioidosis,diare, liptofirosis, dll,
sehingga mendorong kita untuk mengeluarkan biaya lebih untuk dapat hidup sehat.
            Untuk dapat mencapai hidup sehat, masyarakat dihimbau sama-sama dapat menjaga lingkungannya dengan cara:
  1. Berperilaku hidup sehat.
  2. Peningkatan pengetahuan ataupun pemahaman prilaku hidup sehat.
  3. Hidup sehat dambaan setiap orang,maka tanamkan prilaku hidup sehat sejak dini.
  4. Pemberantasan penyakit menular.
  5. Pahami lingkungan sehat atau rumah sehat.
  6. Jaga keseimbangan alam.

Sekarang ini secara umum masyarakat kita belum berprilaku hidup sehat mungkin karena dipengaruhi pengetahuan yang rendah, motivasi tidak ada niat serta kesadaran masih rendah dan juga didorong oleh faktor ekonomi. Pencapaian pembangunan kesehatan Tahun 2010 saat ini rasanya tidak akan terwujud, kalau dari masyarakat kita secara luas belum memiliki kesadaran dan tingkat pengetahuan yang cukup tentang prilaku hidup sehat. Promosi kesehatan belum optimal dimana penyampaian visi dan misi hidup sehat masih pada tingkat masyarakat kota, dan tidak sampai pada pelosok desa. ini merupakan prestasi yang rendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, maka dari itu dituntun kepada segenap masyarakat Indonesia untuk menjaga lingkungannya dengan salah satu prilaku hidup sehat.


BAB IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Berdasarkan dari perilaku hidup sehat dan sakit, masyarakat Indonesia masih jauh dari harapan. Terutama masyarakat Indonesia masih banyak harus ditunjang oleh pengetahuan dan pengalaman tentang arti lingkungan dan hidup sehat. Peningkatan sumberdaya manusia baik secar individu ataupun secara kelompok dan juga petugas kesehatan perlu ditingkatkan. Dilihat dari perkembangan dan penularan penyakit setiap tahun masih sering terjadi, kejadian lur biasa seperti penyakit DBD, Diare, Penyakit kulit masih terus mendominasi penyakit KLB masyarakat Indonesia. Untuk menunjang pembangunan kesehatan diharapkan setiap elemen anak bangsa untuk menanamkan secara dini tentang arti dari perilaku hidup sehat.

  1. Saran
-          Makalah ini diharapkan dapt meambah sedikit wawasan tentang arti hidup sehat.
-          Kepada kita baik individu baik masyarakat telah memahami arti perilaku hidup sehat, untuk membagi ilmu dan mengajak orang-orang di sekitar kita terutama yang belum memiliki pengetauan tersebut.



DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI 1992 Pelaksanaan pemberantasan penyakit menular dn penyehatan lingkungan pemukiman melalui pendekatan masyarakat Kota dan Desa, Jakarta Indonesia 1992.
Soekidjo Notoatmodjo, 2003 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rinoka Cipta, cetakan kedua Jakarta 2003.
....... 1992, pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu prilaku kesehatan, Jakarta, Offset.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar