adf.ly

Selasa, 31 Mei 2011

MAKALAH KEGIATAN KELOMPOK SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN BIDAN

kegiatan kelompok bidan RUMUSAN MASALAH

A. Pengertian

B. Penggolongan kelompok sosial

C. Karakteristik Kelompok

a. Kepribadian

b. Norma

c. Kohesivitas

d. Pemenuhan Tujuan

e. Pergeseran Resiko

D. Manfaat komunikasi kegiatan kelompok

E. Faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok

F. Kepemimpinan kelompok

G. Ciri-ciri kelompok efektif

H. Pengorganisasian kegiatan kelompok

I. Strategi bidan membantu kelompok yang negative sesuai tipe kelompok

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK

1. Suatu bentuk komunikasi antara dua atau lebih orang yang berinteraksi satu dengan yang lain untuk satu tujuan. Orang – orang yang terlibat biasanya mengisi peran – peran dan mentaati peraturan – peraturan serta norma – norma yang secara inplisit atau eksplisit disetujui para anggotanya. (singgih, 2003).

2. Sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok besar tersebut. Contoh : kelompok, keluarga, kelompok studi dan kelompok diskusi. (sarjana komunikasi amerika).

Kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka.

B. PENGGOLONGAN KELOMPOK SOSIAL (CHARLES H. COOLEY)

Primary group

Kelompok primer lebih intensif dan lebih erat antara anggotanya (face to face). Kelompok primer menjadi sangat penting karena merupakan kerangka untuk mengembangkan sifat-sifat sosial. Sifat komunikasi kelompok bercorak pada kekeluargaan dan simpati.

Secondary group

Komunikasi kelompok sekunder merupakan komunikasi dalam hubungan yang tidak langsung, tidak akrab, kurang bersifat kekeluargaan dan bersifat formal, lebih objektif.

Prinsip yang ada dalam kelompok sekunder agar efektif adalah : suasana; rasa aman dan kesadaran berkelompok.

C. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI KELOMPOK

Kepribadian kelompok

Kelompok memiliki kepribadian kelompok sendiri, berbeda dengan kepribadian individu para anggotanya.

Norma kelompok

Norma didalam kelompok mengidentifikasikan anggota kelompok berperilaku. Tiap kelompok menetapkan sistem nilai dan konsep perilaku normatif mereka sendiri. Norma kelompok ini akan menjadi norma individu.

Napier dan Gershenfeld mengemukakan bahwa para anggota kelompok akan menerima norma kelompok apabila :

(1) Anggota kelompok menginginkan keanggotaan yang kontinyu dalam kelompok;

(2) Pentingnya keanggotaan kelompok;

(3) Kelompok bersifat kohesif, yaitu anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan dapat memenuhi kebutuhan anggotanya;

(4) Pelanggaran kelompok dihukum dengan reaksi negatif dari kelompok.

Efektivitas kelompok dilihat dari aspek produktivitas, moral, dan kepuasan para anggotanya. Produktivitas kelompok dapat dilihat dari keberhasilan mencapai tujuan kelompok. Moral diamati dari semangat dan sikap para anggotanya. Kepuasan dilihat dari keberhasilan anggota dalam mencapai tujuan pribadinya.

Kohesivitas kelompok

Kohesivitas merupakan kekuatan yang saling tarik menarik diantara anggota-anggota kelompok. Faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok antara lain:

(1) Perilaku normatif yang kuat;

(2) Lamanya menjadi anggota kelompok.

Pemenuhan tujuan

Individu memiliki tujuan yang paralel dengan tuuan kelompok. Oleh karena itu, para anggota kelompok berusaha untuk mencapai keberhasilan tujuan kelompok dan menghindari kegagalan tujuan kelompok.

Pergeseran risiko

Keputusan yang diambil kelompok akan lebih besar beresiko daripada keputusan itu diambil oleh satu kelompok. Hal ini disebabkan adanya penyebaran tanggung jawab yang terjadi di dalam proses pengambilan keputusan kelompok.

D. MANFAAT KOMUNIKASI KELOMPOK

Komunikasi kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku. Kelompok menjadi kerangka rujukan (frame of reference) dalam berkomunikasi. Kelompok menentukan cara berkata, berpakaian, bekerja, dll. Oleh karena itu, komunikasi kelompok tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.

Menurut Handy (1985), kegunaan komunikasi kelompok adalah:

(1) Memenuhi kebutuhan sosial;

(2) Membentuk konsep diri;

(3) Memberi/ menerima dukungan dan bantuan;

(4) Berbagi dengan orang lain.

E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI KELOMPOK

The input – process – out put model

Input adalah sesuatu yang mempengaruhi kelompok. Proses adalah sesuatu yang terjadi dalam kelompok dan Out put adalah sesuatu yang dihasilkan kelompok.

The structural perspective

Ada tiga teori komunikasi kelompok yang diperkenalkan dalam aliran input-proses-out put model :

(a) A general organizing model, menekankan pada bagaimana kelompok memiliki energi yang digunakan untuk aktivitas pengambilan keputusan.

(b) The funcional tradition, menekankan pada kualitas kelompok, membahas kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh kelompok pada waktu pengambilan keputusan.

(c) The interactional tradition, menekankan pada aspek komunikasi yang terjadi di dalam kelompok. Bahwa ouput kelompok sangat ditentukan oleh interaksi yang terjadi dalam kelompok.

F. KEPIMPINAN KELOMPOK

Ciri-ciri kepimpinan kelompok harus mengacu pada kepentingan bersama. Syarat yang harus dipenuhi antara lain:

(a) Berorientasi pada tugas;

(b) Menggunakan waktu secara efektif;

(c) Berorientasi pada orang;

(d) Peduli pada perasaan dan masalah anggota kelompok.

Gaya kepimpinan dalam komunikasi kelompok yaitu:

1. Gaya tunggal yaitu berdasarkan pencapaian tugas yang telah ditentukan bagi kelompok

2. Gaya eklektik yaitu berdasarkan gaya-gaya yang berpusat pada anggota kelompok atau berdasarkan pembagian pada tugas.

G. CIRI-CIRI KELOMPOK YANG EFEKTIF

Ciri-ciri kelompok yang kompak adalah organisasi baik, hubungan yang baik dan riwayat keberhasilan yang baik.

Dasar pelaksanaan sumbang saran yang harus ditaati antara lain:

1. Tidak boleh melakukan penilaian ide-ide sebelum acara selesai

2. Kelompok harus beranggapan sebagai penghasil ide dan tidak merasa khawatir dengan kualitas idenya.

3. Anggota kelompok dibiarkan berpikir dengan bebas.

4. Ide-ide yang ditawarkan anggota kelompok harus dihargai dan dikembangkan.

Tahapan penyelesaian masalah pada kelompok yang kompak adalah :

1. Mengklarifikasi tugas yang harus diselesaikan

2. Mengidentifikasi solusi yang akan dilaksanakan

3. Membuat dan mengimplementasikan rencana tindakan

H. PENGORGANISASIAN KEGIATAN KELOMPOK

Langkah-langkah dalam penyelenggaraan kegiatan kelompok adalah :

1. Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok

2. Meliputi kegiatan

3. merencanakan masalah

4. siapa yang menjadi peserta

5. sasaran kegiatan

6. waktu pelaksanaan dan tempat kegiatan

7. metode yang digunakan; media yang digunakan

8. jenis pencairan kelompok yang digunakan

9. evaluasi kegiatan

Mempersiapkan tempat

Meliputi : mempersiapkan ruang dan perlengkapannya; persiapan alat tulis, alat bantu, materi; persiapan tempat duduk; pengeras suara; meletakkan alat bentu sesuai kebutuhan.

Melaksanakan kegiatan

Bagian-bagian kegiatan kelompok adalah :

(a) Pembukaan, menentukan jalannya presentasi/ diskusi kelompok;

(b) Bagian utama kegiatan, mencakup materi yang akan disampaikan;

(c) Bagian penutup, bagian terpenting dari seluruh kegiatan.

Mengakhiri kegiatan dapat dilakukan dengan cara: mengatakan bahwa waktu telah habis, merangkum, menunjukkan pertemuan selanjutnya, berdiri, isyarat tangan, menyampaikan catatan singkat dan memberikan tugas.

Mengevaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan dapat mengetahui dan menganalisa kebutuhan peserta untuk mempersiapkan pembicaraan yang akan datang, memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang akan datang, mengetahui dampak kegiatan kelompok dan menentukan keberhasilan kegiatan.

I. STRATEGI BIDAN UNTUK MEMBANTU KELOMPOK YANG NEGATIF SESUAI TIPE KELOMPOK

MENURUT SMITH DAN BASS (1982)

1. Menciptakan perasaan yang dimiliki

2. Menciptakan lingkungan yang peka

3. Mendorong partisipasi dan kontribusi

4. Menghargai pendapat yang berbeda

5. Menciptakan perasaan komitmen

MENURUT TARIGAN (2002)

Tipe Pasif

Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan langsung pada peserta; meminta berbagi perasaan dengan pasangannya; meminta untuk menulis komentar; memberikan insentif; mengubah metode penyampaian.

Tipe Agresif

Strategi bidan adalah : mengajukan pertanyaan tentang penyebab agresif; memberi kesempatan untuk mencurahkan perasaan dirinya; tidak menggangap orang tersebut sebagai wakil kelompok; mempresentasikan data; memprakarsai diskusi secara pribadi.

Tipe Banyak Bicara

Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab tertentu dan memberikan kesempatan berperan sebagai pemimpin kelompok; menghindarkan pandangan atau menghadapkan tubuh pemandu ke arah peserta lain; beritahu dengan cara yang halus; memberi tugas secara tertulis.

Tipe Pesimis

Strategi bidan adalah : menjadi pendengar yang aktif; memberi jawaban yang positif; menanyakan pendapat anggota lainnya tentang pendapat orang tersebut.

Tipe Pelawak

Strategi bidan adalah : memberi tanggung jawab; mengajukan pertanyaan dan mempertimbangkan lawakannya dalam mencairkan suasana.

Referensi

Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Kelompok.

Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta: Fitramaya.

Wiryanto, 2004. Ilmu Komunikasi. PT Gramedia, Jakarta.

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar