Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa sesuatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan social
Menurut R. Susan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan individu.
Menurut Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/
Konsep Sehat
- Sehat dan sakit →merupakan suatu rangkaian proses yang berjalan terus menerus dalam kehidupan masyarakat
- Sehat → sakit → sehat → sakit
- Sakit awalnya single-cause → multiple-cause
- Seseorang dikatakan sehat jika memenuhi syarat sehat WHO atau UUK atau tidak mempunyai masalah kesehatan (6D menurut Fletcher)
Konsep Sakit
- Untuk menjadi sakit → seseorang harus terpapar dengan kausa (agent) dan rentan terhadap keterpaparan agent tsb
- Untuk mencegah sakit:
- Menghindari terpapar agent → disinfektan; cuci tangan; pakai masker; pakai sarung tangan
- Menurunkan kerentanan →meningkatkan daya tahan →makan bergizi, istirahat cukup, Olah Raga teratur, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
A. Diagnosis
Diagnosis adalah upaya untuk menegakkan atau mengetahui jenis penyakit yang diderita oleh sesorang
Untuk menentukan adanya penyakit dapat dilakukan diagnosis dengan cara :
1. Anamnesis
2. Tanda
3. Tes
- Anamnesis berkaitan dengan keluhan berupa gejala (simpton) yang dirasakan oleh pasien
- Informasi diperoleh berdasarkan hasil observasi subjektif pesian terhadap dirinya
- Tanda (sign) berupa hasil pengamatan dokter atau pemeriksaan yang merupakan suatu observasi objektif yang dilakukan terhadap pasien
- Tes (pemeriksaan) berupa pemeriksaan dengan menggunakan alat-alat laboratorium atau tehnik lainnya seperti Ro,EC6
- Untuk menegakkan diagnosis atau penyakit, ketiga prosedur lengkap untuk mencapai suatu diagnosis pasti
Anamnesis
Anamnesis adalah upaya untuk mencari keluhan yang berupa gejala (simptom) yang dirasakan pasien
Berdasarkan apa yang dirasakan pasien (hasil observasi objektif pasien)
Contoh: sakit kepala, mual, sakit perut, linu-linu
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah upaya untuk mencari Tanda (sign) yaitu hasil pengamatan obyektif dokter/tenaga kesehatan terhadap keluhan pasien
Berdasarkan apa yang ditemukan tenaga kesehatan dalam pemeriksaan
Contoh: panas, edem, memar, kembung
Test Pemeriksaan
Test pemeriksaan adalah upaya untuk membantu menegakan diagnosis dengan Pemeriksaan laboratorium atau alat lain (USG, EKG, Rontgen)
Contoh: pemeriksaan darah lengkap, widal, foto dada, USG abdomen
Tidak mudah untuk harus melakukan ketiganya menegakan diagnosis karena :
1. Memerlukan waktu
2. Faktor biaya yang mahal
3. Adanya penyakit yang tidak harus memerlukan ketiga prodesur
4. Adanya subjektifitas dan kelemahan dari masing-masing cara
Untuk sesuatu kegiatan atau penelitian Epidemiologi, melakukan ketiganya sangat sulit dan hamper jarang dilakukan
Penelitian Epidemiologi umumnya merupakan penelitian observasional berdasarkan anamnesis/wawancara dengan penderita/masyarkat
Perorangan | Komuniti |
Anamnesis | Interview |
Sign (Tanda) | Observasi lapangan |
Uji/Test | Intervensi/eksperimen |
B. Definisi Kasus
- Kasus adalah mereka yang menderita suatu penyakit atau masalah
- Upaya diagnosis adalah upaya mendefisinikan kasus menentukan jenis penyakit
- Untuk kasus, penentuan diagnosis berarti langkah untuk mengetahui Etiologi penyakit untuk selanjutnya dipakai guna mengarahkan pengobatan
- Untuk Epidemiologis, definisi kasus berarti perumusan masalah untuk dijadikan mencari penyebab dalam upaya untuk mendapatkan strategi pencegahan
- Untuk sebuah penelitian Epidemiologi klinik mendefinisikan kasus adalah suatu keharusan, karena kasus adalah salah salah satu variable penting penelitian
Pendefinisian kasus dimaksud untuk :
1. Mengetahui keluaran (outcore) dari penelitian
2. Untuk membandingkan batasan kasus yang digunakan dengan batasan kasus dalam penelitian-penelitian sebelumnya.
Untuk mendefinisikan kasus diperlukan kriteria diagnosis hasil suatu kriteria objektif:
a. Pemisahan sakit dari sehat
b. Status munkin (possible), barangkali (probable), dan jelas (definitive) sakit
c. Status sakit ringan, sedang dan berat
d. Katagori tingkat penyakit : Tingkat I, II, III dan dst
Sebagai contoh dalam diagnosis malaria :
- Jika ada fever, sakit kepala dan pegel disebut Possible malaria
- Jika ada respon terhadap pemberian terapi anti malaria disebut Probable Malaria
- Jika hasil pemeriksaan Blood Slide Positif, disebut Definitive malaria
Contoh Kasus TB
- Diagnosis Possible jika ada keluhan batuk berdahak > 2 minggu
- Diagnosis Probable jika ada respon dengan pengobatan anti TB atau gejala batuk berdahak warna kuning kehijauan dan batuk darah (hematemisis)
- Diagnosis Definitif jika ditemukan BTA dalam sputum
C. Status Kesehatan
Ada beberapa konsep model yang diajukan tentang status kesehatan dan terjadinya
penyakit, antara lain
1. The Traditional (Ecological) model
- Status kesehatan menurut model ekologi adalah hasil interaksi antara Host, Agent & Environment
- Status kesehatan Sehat, jika hasil interaksi ketiga faktor dalam keadaan seimbang
- Status kesehatan Sakit jika hasil interaksi negatif atau ada gangguan
Gangguan Keseimbangan
- Kemampauan agent meningkat misal virulensi bertambah atau resistensi bertambah
- Kepekaan Host meningkat misal gizi turun, kecapekan, kekebalan tubuh menurun
- Pergeseran lingkungan yang meningkatkan kemampuan agent misal lingkungan kotor, hujan
- Perubahan lingkungan yang meningkatkan kepekaan Host misal kepadatan penduduk, hujan, kemarau
2. The Health Field Concept (H.L Laframboise)
Status Kesehatan Sehat menurut Model Laframboise jika semua faktor mendukung
Status Kesehatan Sakit, jika ada salah satu atau lebih faktor tidak mendukung
3. The Environment of Health (Hendrik L. Blum 1974)
(The Force Dield and Vell-Being Paradigsis of Health)
Status Kesehatan Sehat menurut Blum, jika semua faktor mendukung
- Status Kesehatan Sakit, jika satu atau lebih faktor tidak mendukung
- Bedanya dengan konsep Lamframboise adalah pada model Blum telah ditentukan faktor prioritas terhadap faktornya
Gaya Hidup
Pada model Ekologi diajukan konsep keberadaan status kesehatan yang ditentukan oleh hasil interaksi antara tuan rumah (Host) Agent dan lingkungan (Environment)
Hasil interaksi positif ketiga faktor in akan menghasilkan keadaan seimbang
Keadaan seimbang ini memberikan keadaan normal atau sehat
Jika terjadi gangguan atau interaksi negative dimana salah satu diantara merugi atau menurun kemampuannya maka terjadilah keadaan sakit
Ada 4 kemungkinan gangguan keseimbangan, yaitu :
- Peningkatan kesanggupan Agent penyaki, misalnya : kuman bertambah atau resistensi meningkat
- Peningkatan kepekaan Host terhadap penyakit, misalnya : gizi menurut
- Pergeseran lingkungan yang memungkinkan penyebaran penyakit, misalnya lingkungan kotor
- Perubahan lingkungan yang mengubah meningkatkan kerentanan Host, misalnya : kepadatan penduduk di daerah kumuh
Pada model Ekologi (Equilibrium Model) ini tidak jelas bagian mana dari faktor-faktor penting yang berperan :
- Lngkungan
- Gaya Hidup
- Biologis
- Sistem Pelayanan Kesehatan
Karena itu mesalnya jika pelayanan kesehatan kurang memadai, maka status kesehatan lebih rendah dibandingkan dengan status kesehatan masyarkat dengan pelayanan kesehatan yang memadai
Konsep ini kemudian di perjelas dengan The Environment of Health yang diajukan oleh H.L Blum
Ada 4 faktor yang berperan, seperti halnya konsep kedua, tetapi lebih diperjelas besarnya peranan masing-masing faktor
Secara berurut, makin besar, keempat faktor itu adalah :
1. Faktor Heriditas
2. Faktor Pelayanan Kesehatan
3. Gaya Hidup
4. Faktor Lingkungan (yang berperan terbesar)
Konsep Blum inilah yang banyak dipakai dewasa ini bahkan sangat sangat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah dimana kegiatan perbaiakan lingkungan menjadi prioritas utama pembangunan bidang kesehatan
Hanya saja VI terjadi sedikit pergeseran dengan isu SDM (Sumber Daya Manusia) sehingga faktor gizi banyak yang berhubungan dengan kualitas kesehatan dan peranan gaya hidup masyarakat dengan bertambahnya penyakit tudak menular mulai mendapat perhatian.
Referensi
- Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
- Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta
- Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta
- Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta
- Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
- Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar